Selasa, 13 Mei 2014

Survei Indikator: Jokowi 31,8% dan Prabowo 19,8%

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei bertajuk 'Split-Ticket Voting, Karakteristik Personal dan Elektabilitas Capres'. Hasilnya, nama Joko Widodo bertengger di urutan teratas dengan elektabilitas 31,8 persen.
"Elektabilitas Jokowi mulai naik kembali setelah turun cukup tajam menjelang Pileg 9 April, namun masih di bawah elektabilitas tertingginya di bulan Maret 2014," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, di Kantornya Jalan Cikini V No. 15 A, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2014).
Dia menjelaskan, capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam dua bulan ini terus menguat untuk mengejar elektabilitas mantan Wali Kota Solo itu. Melihat kondisi seperti ini, diprediksikan akan ada dua kandidat yang akan bersaing ketat dalam pemilihan presiden mendatang yakni Jokowi dan Prabowo.
Sedangkan untuk capres dari Partai Golkar Aburizal Bakrie diprediksi bakal stagnan. "Aburizal Bakrie yang mengumpulkan elektabilitas terbanyak ketiga posisinya cukup di bawah kedua calon ini," tutur dia.
Survei Indikator ini dilakukan pada 20 April - 26 April 2014 dengan jumlah sampel 1.220 margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka di seluruh Indonesia yang berumur 17 tahun ke atas. Selain itu, survei ini juga dibiayai oleh Yayasan Pengembangan Demokrasi Indonesia (YPDI) dan Australian National University (ANU).

Burhanudin juga Muhtadi mengatakan dalam simulasi Top of Mind ini, seluruh responden dibebaskan untuk memilih siapa pun capres pilihannya tanpa dibatasi. Sementara dalam simulasi semi terbuka terhadap 31 nama capres, lanjut Burhanuddin, Jokowi lagi-lagi masih memimpin perolehan suara dengan 36,7 persen. Hasil ini, jelas Burhanuddin, diikuti Prabowo dengan perolehan suara 21,3 persen dan Ical dengan perolehan 8,1 persen suara.
Sementara dalam simulasi 14 nama, paparnya, Jokowi kembali memimpin perolehan suara dengan 39,7 persen suara. Hasil ini, diikuti Prabowo dengan perolehan 23,8 persen dan Ical dengan 9,3 persen. Bahkan dalam simulasi tiga nama, ujar Burhanuddin, Jokowi kembali memimpin perolehan suara dengan 45,5 persen.
Burhanuddin menyimpulkan elektabilitalitas ketiga calon presiden terus meningkat dalam survei dengan bentuk simulasi yang berbeda-beda. Survei ini dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 orang, dengan 'margin of error' sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut urutan elektabilitas capres berdasarkan survei Indikator:

  1. Joko Widodo 31,8 persen.
  2. Prabowo Subianto 19,8 persen.
  3. Aburizal Bakrie 7,0 persen.
  4. Wiranto 3.0 persen.
  5. Jusuf Kalla 2,0 persen.
  6. Rhoma Irama 1,9 persen.
  7. Dahlan Iskan 0,8 persen.
  8. Megawati Soekarnoputri 0,6 persen.
  9. Mahfud MD 0,6 persen.
  10. Nama-nama lain 2,8 persen.
  11. Tidak tahu/tidak jawab/rahasia 29,6 persen.
[has/merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar