Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi

Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Tengah, KH  Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) mengatakan, pihaknya akan menerjunkan sejumlah kiai berpengaruh untuk memenangkan Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014 mendatang.
Tampilnya sejumlah kiai sebagai juru kampanye dinilai sebagai salah satu cara efektif sebagaimana keberhasilan PKB Jawa Tengah dalam pemilu legislatif lalu yang meraih suara terbesar setelah PDI Perjuangan. “Para kiai mampu menarik suara simpatisan PKB dan massa Nahdlatul Ulama,” kata Gus Yusuf kepada Tempo, Selasa  (13/5/2014).
Ia mengatakan, kehadiran para kiai sebagai juru kampanye juga dinilai sangat efektif untuk menepis kampanye hitam dan fitnah yang menyerang Jokowi, terutama yang menyangkut isu agama. “Jika yang meluruskan fitnah tentang agama adalah kiai, masyarakat akan mudah menerima”. Sebagaimana diberitakan, muncul kampanye hitam dan fitnah jika Jokowi adalah beragama Nasrani, serta kampanye hitam bernada suku, agama, ras, dan antargolongan.
Penunjukan sejumlah kiai sebagai juru kampanye juga diakui Gus Yusuf untuk menandingi cara serupa yang dilakukan oleh kubu calon presiden Prabowo Subiyanto.
Di antara kiai yang akan menjadi juru kampanye Jokowi di Jawa Tengah  adalah KH Dimyati Rois (Kendal), KH Munif Zuhri (Demak), KH Ahmad Badawi Basyir (Kudus), KH Tadzkir Mansyur (Salatiga), KH Subhan Makmun (Brebes), KH Ahmad Solikhun (Magelang) dan sebagainya. Para kiai tersebut memiliki pengaruh yang kuat baik di Nahdlatul Ulama maupun PKB.
Saat Jokowi berkunjung kepada KH Dimyati Rois awal Mei lalu, pengasuh pesantren Al Fadlu, Kaliwungu , Kendal tersebut juga menyatakan kesiapannya menjadi juru kampanye untuk Jokowi. “Mbah Dim (sapaan KH Dimyati Rois) menyatakan kesediaannya menjadi juru kampanye Jokowi pada Pemilu Presiden nanti,” kata Wakil Ketua DPP PKB Marwan Jakfar yang menjadi juru bicara hasil pertemuan Jokowi dengan Kiai Dimyati waktu itu.  [Sohirin/Tempo]