Nasib pencapresan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) masih terkatung-katung. Beberapa waktu lalu, Ical nyaris 'jadian' dengan capres Gerindra Prabowo Subianto. Namun, hubungan mereka kandas dan Prabowo hampir dipastikan maju bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa.
Menanggapi hal itu, Wasekjen Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, antara Ical dan Prabowo ada ketidakcocokan. Namun, dia membantah kalau masalah ketidakcocokan tersebut hanya karena masalah tak ada yang mengalah dan sama-sama ngotot ingin jadi capres.
"Bukan hanya faktor itu saja. Ada beberapa faktor lain," ujar Tantowi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Karena hal itu, lanjut Tantowi, Golkar kini semakin intens mendekati poros PDIP. Dia menilai, Golkar dan PDIP cocok di parlemen dan banyak kesamaan.
"Antara Jokowi dan ARB sendiri pada awalnya hampir 'jadian' tetapi enggak jadi. Tetapi kalau anda lihat, yang dihubungi pertama oleh Jokowi adalah ARB, dan itu menunjukkan keseriusan di pemerintahan," kata dia.
Tantowi menambahkan, saat ini keputusan menyodorkan Ical masih opsi utama Golkar. Opsi tersebut akan dibahas pada Rapimnas yang akan digelar pada tanggal 18 Mei mendatang untuk membahas koalisi dan capres atau cawapres.
"Nanti usai Rapimnas kita sodorkan nama. Semua nanti tergantung Jokowi nyamannya sama siapa. Kalau dia pilih kader Golkar (Jusuf Kalla) ya tidak apa-apa," terang dia.
"Ical saya rasa selalu menyilahkan tergantung presidennya siapa yang mau. Dia juga tidak akan kecewa karena masih enjoy main tenis hingga sekarang," ucap Tantowi sembari tertawa. [did/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar