Bakal calon presiden RI yang diusung Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI-P) terus menekankan revolusi mental sebagai bagian dari
visi misinya, termasuk juga dalam bidang ekonomi.
Setidaknya, Jokowi menjabarkan tiga hal revolusi mental yang perlu
dilakukan, yakni dimulai dari dunia pendidikan. Baik SD, SMP, maupun
SMA.
Ia menuturkan, di SD perlu ada perbandingan 80:20 untuk pendidikan
karakter dan pengetahuan. Di SMP hal tersebut dibalik menjadi 60:40
untuk karakter dan pengetahuan, termasuk di SMA 20:80 untuk karakter dan
keterampilan.
"Karena itu akan membangun sebuah budaya kerja. Ada kerja yang baik,
sehingga anak-anak muda kita muncul menjadi sebuah kekuatan yang
produktif. Golnya ke daya saing," ujar Jokowi usai bertemu para CEO di
Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (13/5/2014).
Sementara dari segi infrastruktur, Jokowi mengungkapkan, di Indonesia
ini sangat penting adanya tol laut atau pengaturan lalu lintas angkutan
laut untuk menyeimbangkan harga di seluruh pelosok Indonesia.
"Sehingga contohnya, harga semen di Jawa, Papua, Sulawesi sama karena
ada setiap hari kapal yang bergerak ke Jawa, Sumatera, Papua sehingga
manajemen distribusi logistik betul-betul terbangun karena itu yang
murah. Jangan sampai semen di Jawa Rp 50.000, di Papua Rp 1 juta,"
katanya.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan, masalah energi seperti listrik,
bahan mineral, dan energi pangan seperti kelapa sawit harus diketahui
akan diapakan ke depannya. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar