Indikator Politik melakukan survei terhadap 1220 responden pada 20-24 April lalu, tentang kriteria calon presiden. Diketahui 45 persen responden memilih kriteria Jujur / bisa dipercaya / amanah.
Direktur Riset Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi, dalam pemaparannya di kantor Indikator Politik, Selasa (14/5/2014), mengatakan 28 persen responden memilih kriteria perhatian kepada rakyat, 12 persen memilih mampu memimpin, 9 persen tegas, 2 persen berwibawa dan hanya 1 persen yang memilih pintar.
Dalam survei tersebut diuji juga kriteria-kriteria yang dimiliki tiga calon presiden yang berpotensi maju, yakni calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi), calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan calon presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical).
Untuk Jokowi, 44 persen responden menganggap Jokowi memiliki preiteria Jujur / bisa dipercaya / amanah. 55 persen menganggap Jokowi perhatian pada rakyat, 48 persen menganggap Jokowi mampu memimpin, 29 persen menganggap tegas, 37 persen berwibawa dan 71 persen menganggap Jokowi pintar.
Sedangkan Prabowo, 30 persen responden menganggap Prabowo jujur / bisa dipercaya / amanah. 23 persen menganggap Prabowo perhatian pada rakyat, 28 persen menganggap Prabowo mampu memimpin, 51 persen menganggap Prabowo tegas, 52 persen berwibawa dan 14 persen pintar.
Sedangkan Ical, 12 persen responden menganggap Ical jujur / bisa dipercaya / amanah. 12 persen menganggap Ical perhatian pada rakyat, 12 persen menganggap Ical mampu memimpin, 10 persen menganggap Ical tegas, 11 persen berwibawa dan 0 persen pintar.
Burhan mengatakan kriteria Jujur / bisa dipercaya adalah karakteristik personal paling penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Ia mengatakan capres yang memiliki kualitas itu kemungkinan besar akan menang pemilihan presiden (pilpres).
"Bagi calon pemilih pada umumnya pintar, mampu memimpin, wibawa dan tegas bukanlah ukuran paling penting," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar