Selasa, 13 Mei 2014

Jokowi Tegaskan Tak Pernah Pertanyakan Kenaikan Suara Demokrat

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kesal karena mendapat laporan Capres PDIP Joko Widodo mempertanyakan kenaikan suara Demokrat setelah penghitungan suara KPU. SBY mendapat laporan dari anak buahnya, Jokowi seolah tak percaya Demokrat bisa mendapatkan 10,19 persen suara.
Namun Jokowi mengaku tak pernah membuat pernyataan mempertanyakan suara Demokrat. Jokowi menilai ucapan itu hanya pelintiran berita saja.
"Siapa yang memberitakan? Saya nggak bilang itu. Saya nggak pernah sampaikan itu. Nggak pernah bicara itu," kata Jokowi saat dikonfirmasi, Selasa (13/5/2014).
Menurut Jokowi, dia tak pernah mengurusi partai lain. Apalagi menyerang Demokrat.
"Saya nggak pernah urusi rumah tangga orang lain. Apalagi sampai menjelekkan. Nggak pernah saya," kata Jokowi.
Saat bertemu dirinya bertemu SBY, Jokowi pun mengaku sama sekali tak diajak SBY bicara.
Sebelumnya, SBY mengaku mendapat laporan saat dirinya berada di luar negeri, Jokowi heran dengan suara Demokrat yang bisa mencapai 10,19 persen saat perhitungan KPU.
"Saya diberitahu waktu di Myanmar, Pak Jokowi keluarkan statement. Pak Jokowi heran kenapa suara Partai Demokrat jadi 10 persen. Banyak teman-teman beri tahu saya, termasuk kader dan simpatisan Partai Demokrat tentang ini," kata SBY dalam jumpa pers di Istana, Selasa (13/5/2014).
"Kalau tidak salah, Pak Jokowi anggap quick count PD hanya 7 persen, hingga meningkat 33 persen. Heran. Saya cek yang salah saya tahunya Pak Jokowi. Saya minta dicek, saya sebagai pemimpin selalu correct dengan data. Kalau salah ya salah. Saya tidak ada masalah apa pun dengan Jokowi karenanya saya mau tahu di mana letak masalahnya," beber SBY.
SBY menyampaikan data quick count sejumlah lembaga survei. Cyrus 9,7 persen, Indikator 9,7 persen, LSN 10,6 persen, JSM dan LSI 10,2 persen.
"Jadi sebenarnya tidak luar biasa. Malah ada yang lebih rendah dari quick count. Kalau naik cuma 0 sekian, tidak perlu diherankan. Mungkin informasi yang Pak Jokowi terima 7 persen tidak akurat. Ini tidak perlu diperpanjang. Bahwa inilah dalam dunia survei, belajar kembali dengan survei," kata SBY.
Sebelumnya Jokowi ditanya sejumlah wartawan soal kenaikan suara Demokrat dalam penghitungan KPU. Jokowi menjawab singkat.
"Itu yang saya tidak tahu, gimana bisa seperti itu," ujar Jokowi di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (10/5)  [ian/merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar