Politisi Senior PDIP Pramono Anung membantah bila Capres Joko Widodo
(Jokowi) curi start kampanye lebih awal. Menurut dia, apa yang
disampaikan Jokowi di Kantor KPU kemarin adalah merupakan rasa
kegembiraannya mendapatkan nomor urut dua.
"Itu bukan kampanye. Itu sosialisasi yang dilakukan calon yang ada," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/6/2014).
Pramono
menegaskan, apa yang dilakukan Jokowi hanya sebatas luapan rasa gembira
mendapatkan nomor dua. Nomor dua tersebut dinilai memiliki makna
filosofi sebuah keseimbangan.
"Dalam peristiwa itu kan hadir juga Bawaslu dan KPU. Tentu mereka punya kewenangan," tegas Wakil Ketua DPR ini.
Dia
menilai, tidak ada unsur ajakan dalam ucapan Jokowi kemarin. Karena
itu, dia merasa yakin bahwa Jokowi tidak mencuri start kampanye.
"Kalau kampanye kan harus ada unsur ajakan, ada sosialisasi. Tapi itu kan pernyataan kegembiraan mendapat nomor urut," tutupnya.
Sebelumnya,
Sebelumnya, pasangan capres Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK)
mendapat nomor urut dua dalam Pilpres 9 Juli mendatang. Jokowi memaknai
angka dua sebagai keseimbangan.
Di akhir pidato singkatnya,
Jokowi menyampaikan ajakan pada rakyat untuk memilih mereka. Padahal,
ajakan memilih atau yang sejenisnya hanya boleh diserukan saat masa
kampanye.
"Untuk menuju Indonesia yang harmoni dan seimbang, pilihlah nomor dua," kata Jokowi dalam sambutannya di KPU , Jakarta, Minggu (1/6/2014).
Dalam
UU Pemilu, para peserta pemilu dilarang melakukan hal-hal yang masuk ke
dalam unsur kampanye. Definisi kampanye dalam Undang-Undang Nomor 42
Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah kegiatan
untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program
pasangan calon. Ajakan memilih calon merupakan salah satu unsur dalam
kampanye selain pemaparan visi-misi dan program pasangan calon. [did/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar