Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima caping dari relawan yang berada di Yogyakarta. Caping tersebut sebagai tanda pemimpin yang merakyat, sederhana dan kerja keras.
Melihat ramainya para relawan yang berada di Gedung Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia (PDHI), Jokowi mengatakan, setelah lulus kuliah Jurusan Teknik Kayu, Fakultas Kehutanan di UGM, dirinya segera merantau ke Aceh. Baru setelah itu menjadi eksportir produk kayu di Solo, Jawa Tengah.
"Sebulan kerja di Aceh dan dua tahun memulai kerja ekspor produk-produk kayu, saya jadi sombong sekarang, saya ekspor-ekspor produk kayu, saya kemarin enggak mau sombong, sekarang diejek-ejek jadi sombong," ungkapnya di Gedung PDHI, Yogyakarta, Senin (2/6/2014).
Dia menambahkan, permasalahan ekspor dan impor bukan lagi hal asing untuk dirinya. Bahkan, Jokowi menegaskan, dirinya tidak hanya memahami teorinya melainkan menjadi pelaku dari transaksi internasional.
"Saya boleh punya muka ndeso tetapi pikiran internasional. Saya sudah 24 tahun ekspor-ekspor kayu," tutupnya.
Jokowi menambahkan, siapa yanmg mengatakan dirinya tidak bisa marah itu keliru. Karena dia akan marah ketika menyinggung masalah prinsip.
"Dikira saya gak bisa marah, masa marah harus diperlihatkan? Marah itu keluar kalau masalah-masalah prinsip dilanggar," tambah Jokowi. [did/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar