Luhut yang juga Dewan Pengarah Tim Sukses Jokowi-JK mengatakan salah satu aksi nyata yang dimaksud adalah mensosialisasikan Revolusi Mental yang diusung Jokowi. Revolusi Mental kata dia merupakan gagasan yang menyentuh sektor pendidikan untuk membangun sumber daya manusia Indonesia.
"Terus terang kualitas pendidikannya juga tidak terlalu bagus. Akibatnya apa? Terjadilah pemerataan korupsi di seluruh Indonesia,” kata Luhut dalam keterangan persnya, Senin (2/6/2014).
Koordinator Jokowi-JK Center, Janty Jie mengatakan timnya akan fokus dalam merekrut pemilih muda dan memfasilitasi para relawan yang ingin berorasi, diskusi, dan menggodok opini positif serta menangkal isu negatif terhadap Jokowi-JK.
“Jokowi-JK Center adalah wadah pemenangan relawan pendukung pencapresan Jokowi-JK. Kami terdiri atas aktivis mahasiswa, aktivis LSM, akademisi, budayawan, seniman, dan sejumlah komunitas kreatif muda di berbagai daerah Indonesia,” ujarnya di Sekretariat Jokowi-JK Center, Jalan Halimun, Setia Budi, Jakarta Selatan.
“Salah satu jaringan yang kami miliki adalah Sukarelawan Indonesia untuk Perubahan (kelompok intelektual muda dan komunitas kreatif muda) yang sudah mendeklarasikan dukungannya sejak sehari sebelum Jokowi ditetapkan sebagai Capres dari PDIP,” ungkapnya.
Sementara pengamat politik dari ARSC, Dimas Oky Nugroho yang juga hadir dalam acara tersebut menyarankan beberapa masukan bagi tim sukses agar tim sosmed Jokowi-JK tidak hanya sibuk memadamkan api serangan tim lawan. Sementara timses lupa untuk mensosialisasikan visi-misi Jokowi-JK.
Selama masa kampanye pilpres ini, sekretariat Jokowi-JK Center akan dijadikan pusat informasi dan diskusi para relawan dan media terkait aktifitas dan visi-misi Jokowi-JK serta isu-isu yang dikembangkan oleh tim sukses. Intan, jubir Jokowi-JK Center, menambahkan posko Jokowi-JK Center juga akan menyediakan tempat bagi relawan untuk berinteraksi dengan kalangan media. [jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar