Menjadi negara yang aman, sejahtera, dan bahagia adalah keinginan semua rakyat. Bagaimana sejahtera versi Capres Joko Widodo?
"Cukup pangan, sandang, anak-anaknya bisa bersekolah, tidak khawatir sakit," ujar Jokowi saat berdialog dengan warga dalam acara Suara Anda Metro TV dengan tema 'Tanya Kandidat' yang direkam di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2014) malam.
Menurut Jokowi, dalam kondisi seperti itulah rakyat bisa bekerja, berpikir tenang, dan hidup dalam kedamaian. Untuk itu, kata dia, diperlukan program-program yang mampu memenuhi ketiga hal tersebut.
"Seperti di Jakarta, ada KJS (Kartu Jakarta Sehat), KJP (Kartu Jakarta
Pintar), ada rusunawa (Rumah Susun Sewa), perkampungan kumuh digeser
jadi kampung deret," tutur Jokowi di hadapan puluhan warga."Cukup pangan, sandang, anak-anaknya bisa bersekolah, tidak khawatir sakit," ujar Jokowi saat berdialog dengan warga dalam acara Suara Anda Metro TV dengan tema 'Tanya Kandidat' yang direkam di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2014) malam.
Menurut Jokowi, dalam kondisi seperti itulah rakyat bisa bekerja, berpikir tenang, dan hidup dalam kedamaian. Untuk itu, kata dia, diperlukan program-program yang mampu memenuhi ketiga hal tersebut.
Dalam dialog tersebut, seorang buruh bernama Bejo bertanya Gubernur DKI Jakarta non-aktif itu terkait rumah layak huni serta program beras miskin (raskin) bagi para buruh.
"Jika bapak terpilih sebagai Presiden, apa yang bisa bapak lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan kaum buruh?" Tanya Bejo kepada Jokowi.
"Mestinya pemerintah bikin rumah untuk buruh di sekitar produksinya. Artinya, negara harus hadir saat dibutuhkan. Begitu pula dengan raskin. Jika terpilih nanti, akan saya tingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Masyarakat itu permintaanya tidak tinggi, itu tugas pemimpin ke depan," jawab bekas Wali Kota Surakarta itu.
Dia pun melanjutkan terkait pendapatan buruh. Kepada warta, Jokowi mengungkapkan belum ada gubernur yang mampu menaikkan upah minimum provinsi (UMP) hingga 44% seperti yang sudah dia lakukan.
"Belum ada sejarah sebesar itu. Apa yg terjadi? Pengusaha datang dan maki-maki saya. Kemudian saya jelaskan hitungannya, kalkulasinya, sehingga akhirnya bisa nerima," tandasnya. [Jco/metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar