Direktur Eksekutif Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Dimas Oky Nugroho menyatakan, elektabilitas Jokowi - JK bisa dipertahankan jika mampu menggerakkan partisipasi warga secara sukarela. Dengan kekuatan militan Jokowi - JK tak hanya mampu menggerakkan relawan pada tingkat akar rumput, tetapi memenangkan pertempuran di media sosial.
"Jokowi - JK harus tetap memperhatikan dan memenangkan pertempuran di sosial media, dan selanjutnya mensosialisasikan secara efektif ke tingkat akar rumput," ujar Dimas dalam rilisnya, Senin (2/6/2014).
Dimas menambahkan, saat ini tim sukses Prabowo - Hatta mulai merajai perang opini di sosial media. Namun, jika diteliti lebih dalam, pasukan Prabowo - Hatta ini hanyalah pasukan buzzer yang memang dipersiapkan untuk menyerang dan mempengaruhi opini, bisa engine namun bisa pula bayaran.
"Tingginya sentimen negatif Jokowi di media sosial sebesar 56 persen karena diserang dan disibukkan dengan berbagai isu, baik kampanye negatif maupun kampanye hitam. Hal ini juga mungkin menandakan strategi komunikasi dan kampanye yang belum integratif dan seefektif tim Prabowo - Hatta. Terbukti sentimen negatif Prabowo lebih rendah dari Jokowi, yakni hanya 36 persen," katanya.
Meskipun demikian, sentimen positif terhadap Jokowi masih paling tinggi yakni 47,81 persen dan Prabowo 41,65 persen. Penelitian yang berlangsung sejak deklarasi kedua capres hingga akhir Mei 2014 ini juga mencatat total perbincangan Jokowi per menit masih paling tinggi yakni sekitar 25 kali. Meski Prabowo perlahan menaik menjadi 20 kali per menit.
"Pertarungan masih berlangsung pada tataran capres, belum cawapres. Padahal sejumlah kelemahan juga terdapat di masing-masing cawapresnya," katanya. [gib/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar