Selasa, 27 Mei 2014

Prijanto: Jokowi Pimpin Jakarta Tanpa Arah

Menyusul beredarnya video wawancara Jusuf Kalla (JK) yang meragukan kapasitas Joko Widodo (Jokowi), penilaian senada datang dari mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto. Sebagai mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto mengaku sebelumnya sangat dekat dengan Jokowi.
"Dengan mata, telinga dan mulut saya sendiri, saya memiliki beberapa catatan terhadap Jokowi. Catatan ini penting saya sampaikan agar publik mengerti dan tidak salah dalam memilih calon Presiden," kata Prijanto, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (27/5/2014).
Pertama, ujar Prijanto, patut diduga Jokowi tidak peka terhadap tindak korupsi. Prijanto bahkan mendapat kesan bahwa Jokowi membiarkan dan melindungi tindak korupsi. "Kasus korupsi bus Transjakarta itu hanya salah satu contohnya saja," ujarnya.
Kedua, lanjutnya, Jokowi memimpin DKI Jakarta seperti tanpa arah dan tujuan. "Suatu ketika saya pernah sampaikan pentingnya RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), tapi dijawabnya tidak penting," ujar Prijanto.
Ketiga, lanjut Prijanto, banyak pimpinan dan staf SKPD yang mengeluh kepada dia karena bingung harus melakukan apa? Setiap mereka memaparkan sesuatu, tutur Prijanto, Jokowi tidak pernah memberikan keputusan, petunjuk atau arahan kerja. Tetapi malah ingin cepat-cepat keluar.
"Keempat, banyak staf merasa heran dan mempersepsi aneh karena Gubernur Jokowi di luar banyak dipuji karena dianggap dekat dengan rakyat tapi dengan bawahan sendiri bersikap feodalistik dan tidak komunikatif," jelasnya.
Kelima, Prijanto menilai Jokowi bukan tipe pemimpin bertanggung jawab. "Saya pernah bertanya, mengapa PT MRT banyak dikendalikan oleh orang Ahok? Jokowi dengan santai menjawab, biarin. Kalau MRT gagal yang salah Wagub, tapi kalau MRT berhasil yang dikenang Gubernur," ujar Prijanto.
Keenam lanjutnya, Jokowi tidak paham persoalan administrasi. Banyak berkas menumpuk belum ditanda-tangani sehingga beberapa hal tersendat. "Sebaliknya, kalau terkait pencitraan diri, Jokowi cepat sekali bertindak. Blusukan atau pendirian stadion di atas taman BMW yang masih bermasalah itu. Jokowi tidak sabar ingin meletakkan batu pertama agar dikenang sebagai Gubernur yang peduli pada rakyat," tutupnya.  [fas/jpnn]

4 komentar:

  1. Kita semua harus arif dan bijaksana dalam menyikapi suatu hal, jangan terburu2 menilai negatif seseorang hingga melupakan sisi positifnya, ahlakul karimah itu yang utama, karna bukanlah sikap terpuji andai ada orang yang menjelek-jelekkan orang lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi/golongan, padahal tuduhan itu belum tentu benar adany karna kita tidak tahu yg ada di dalam hatinya, hanya allah yg tahu kebenarannya..
    Jayalah Nusantaraku.

    BalasHapus
  2. Ini orang kok sentewen....ngapain ngurusi jokowi.....menang dia sah berbuat apa bust rakyat...ada yg aneh..kyaknya mo mngdu domba...semoga tak kuwalat...

    BalasHapus
  3. -terima kritis dgn ikhlas&jujur - ambil yg baik utk m'p'baiki supaya m'capai k'unggul'n & yg krng bnr - ya2 aja.
    -anakBuah pns ramai yg krng-Ajar mk mereka m'cari tmpt b's'lindung d'pantat org ln , dlm wkt yg sm Wajib check Bank Reakening t'utama pns yg sdh khidmat 15thn / 10thn / 5thn / 2thn t'masuk ketua jabatan [eselon2] ...

    BalasHapus
  4. Ada buktinya gak yg lo omongin? Semua yg lo ucapin itu kan menurut kata-kata lo doang, dan belum pernah ada sumber lain yang mengkonfirmasi bahwa memang seperti itu, Hati-hati, kalo lo gak bisa buktiin omongin lo itu, itu bakal jd fitnah yg sangat keji, dan itu bakal membuktikan klo lo itu ternyata sama busuknya dgn mantan bos lo si Kumis/Foke. Btw, emang apa sih yang lo bikin waktu jadi wakilnya si Kumis? Kagak ada! Cuma bisa mewek aja diketekin sama si Kumis!

    BalasHapus