Capres PDIP Jokowi diundang hadir dalam Rakernas dan Mukernas Perangkat
Muslimat NU di Asrama Haji, Jl Pondok Gede, Jakarta Timur. Dalam
sambutannya, Gubernur DKI ini meluruskan berita miring yang beberapa
waktu ini terus dialamatkan padanya.
"Saya mau menyampaikan
isu-isu dulu. Pertama isu tunjangan sertifikasi guru. Isu itu tidak
betul. Kalau Jokowi jadi presiden tunjangan itu akan dihapuskan loh..
loh.. loh.. nah kalau ditambah itu benar. Karena yang namanya pendidikan
itu harus dinomorsatukan," kata Jokowi di lokasi, Selasa (27/5/2014).
Menurutnya,
pendidikan itu amat sangat penting. Terutama pendidikan yang berkaitan
dengan budi pekerti. Namun, Jokowi menganggap kurikulum pendidikan di
Indonesia masih harus diperbaiki.
"Menurut saya kurikulum di
Indonesia itu mestinya dievaluasi lagi. Kalau di SD menurut saya yang
benar itu 80 persen mengenai pendidikan budi pekerti, mental dan
karakter. Sisanya baru pengetahuan. Bukan dibalik-balik. SMP baru 60
persen pendidikan budi pekerti dan 40 persen pengetahuan. SMA baru 80
persen pendidikan 20 persen budi pekerti," lanjutnya.
Selanjutnya isu mengenai nama depan Jokowi berupa 'H' yang kerap kali diidentikkan dengan singkatan dari 'Herbertus'.
"Isu
soal H di depan nama saya. Banyak yang menyebutkan H-nya adalah
Herbertus. Saya sebetulnya nggak mau riya, tapi alhamdulillah haji saya
sudah 2003 atau 11 tahun yang lalu. Umrohnya sudah tidak tahu berapa
kali. Ini saya hanya ingin untuk menjelaskan. Hal-hal ini perlu
disampaikan," ucap Jokowi di podium.
Terakhir, Jokowi menyoroti masalah kesehatan di Jakarta yang sudah mulai membaik sejak adanya Kartu Jakarta Sehat (KJS).
"Sekali
lagi saya ucapkan selamat datang di Jakarta, masih ada macet tetapi
insyaAllah dengan ada MRT dan kereta di bawah tanah kira-kira jadinya 5
tahun lagi bisa teratasi," ucapnya di hadapan 1.000 peserta Muslimat NU
dari seluruh Indonesia.
Turut hadir dalam acara ini antara lain
Ketua PBNU Slamet Efendy Yusuf, Ketua Panitia Nurhayati Said Aqil Siraj,
Mantan Menkokesra Alwi Shihab, Ketua PP NU Khofifah, politisi PKB
Marwan Jafar dan Abdul Karding. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar