Bunda Iffet, sosok yang disegani oleh Slank dan jutaan Slanker,
memberikan penilaian terhadap calon presiden dan calon wakil presiden,
yakni pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) serta Prabowo
Subianto dan Hatta Rajasa yang akan berlaga di pemilu presiden.
Menurutnya, sudah saatnya yang muda diberi kesempatan untuk memimpin
negeri ini.
"Kalau sekarang Jokowi berdampingan dengan JK, cocok orang tua sama
orang muda.
Karena Slank menginginkan mulai dari sekarang yang muda
kasih kesempatan," kata Bunda Iffet kepada wartawan di sela-sela
menerima kunjungan Jokowi di markas Slank, Gang Potlot, Kalibata,
Jakarta Selatan, Selasa (27/5).
Khusus Jokowi, kata Bunda Iffet, Slank sudah mengenalnya sejak 2010.
"Jokowi kita kenal dari 2010, itu langsung deket orangnya. Karena selera musik dan kesederhaan itu yang disukai Slank," ujarnya.
Sedangkan JK, kata Bunda Iffet, pernah bekerja sama dengan Slank saat
memperjuangkan Taman Nasional Pulau Komodo agar masuk dalam 7 Keajaiban
Alam Dunia Baru. Dia mengatakan, bersama-sama JK, mereka
memperjuangkannya itu.
"Kita mengertilah sifat-sifatnya," sebutnya.
Lantas bagaimana dengan Prabowo? Bunda Iffet mengaku tahu betul
sejarah Prabowo. Bahkan, kata Bunda, dirinya menjadi saksi mata ketika
ayah Prabowo, Profesor Sumitro Djojohadikusumo kembali ke Indonesia
setelah berkeliling di luar negeri karena dianggap mendukung Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang menentang pemerintahan
Presiden Soekarno.
"Pak Harto memanggil Pak Mitro pulang. Terus begitu disuruh pulang, ajak bicara dulu. Sekarang jadi kamar bunda tuh tempat ngomong-nya," tuturnya.
Karena Sumitro pulang, Prabowo pun masuk ke Akademi Militer Nasional
(AMN). Menurut Bunda, figur Prabowo belum menunjukkan jasanya.
"Kalau Prabowo kan belum ada jasanya untuk Indonesia. Karena bunda
tahu banget begitu dia sekolah AMN, keluar enggak lama jadi jenderal
karena menantunya Pak Harto," tuturnya.
Bahkan Bunda Iffet mengharapkan Prabowo tahu diri. Sebab, Prabowo pernah diberhentikan dari militer.
"Setelah (Prabowo) jadi jenderal, ribut 1998, (Presiden) Habibie
sendiri bilang cabut detik ini juga Jenderal Prabowo. Yang cabut
Wiranto. Begitu dicabut mestinya ngerti dong. Eh malah mau jadi presiden. Gimana negara gue nantinya? Dia tahu apa Indonesia? Kalau bunda begitu," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar