Sejarahwan dan aktivis hak asasi manusia (HAM), Hilmar Farid,
menuturkan hubungan baik calon presiden Joko Widodo dengan para aktivis
tidak dimulai menjelang pemilihan presiden ini saja, melainkan sudah
berlangsung lama.
"Kami melihat perjalanan panjang Jokowi, tidak hanya saat ini saja.
Kami sudah mengenalnya sejak menjabat Walikota Solo. Banyak dari kami
yang juga terlibat dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012
lalu," ujarnya kepada Tribunnews.com, Selasa (27/5/2014) siang.
Hubungan ini, menurutnya, didorong persamaan platform masing-masing
pihak. Ia mengatakan Jokowi berjanji akan menangani kasus-kasus
pelanggaran HAM yang hingga saat ini belum diselesaikan.
"Komitmen ini yang kita pegang. Agenda perubahan ini jugalah yang
mempersatukan kami," tutur pria yang terkenal dengan rambut gondrongnya
ini.
Perihal tudingan pelanggar HAM kepada beberapa orang di balik tim
sukses pasangan Jokowi-JK, Hilmar mengakui realita ini. Namun, ia
memegang komitmen Jokowi untuk menyelesaikan kasus-kasus HAM secara
berkeadilan meskipun harus menyeret beberapa orang dari dalam kubunya.
"Gerakan sosial harus memastikan agenda itu berjalan dengan baik.
Kita tidak boleh menaikan seseorang lalu menunggunya membuat keajaiban,"
tandasnya. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar