Jumat, 14 Maret 2014

Kurangi Sampah, Jokowi Pasok Daging dan Sayur Bersih dari Lampung

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Pemprov Lampung terkait penyediaan kebutuhan pangan.
Usai penandatanganan MoU antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemprov Lampung soal 'Ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat di Jakarta' di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2014), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Lampung akan memasok daging yang sudah dipotong dan sayuran yang sudah dibersihkan ke Jakarta.
"Lampung akan dijadikan kota penyangga bagi Jakarta, karena jarak laut yang hanya 30 menit," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat (14/3/2014).
"Sapinya sudah dalam bentuk daging, sayurnya juga sudah bersih. Ada sekitar 14 komoditi, ini untuk memperpendek rantai perdagangan dan akan menguntungkan petani dan konsumen," ujar Jokowi.
Jokowi mencontohkan sampah kulit kelapa dan kol yang 'menggunung'. Pengelolaan sampah di Lampung juga akan membuat lapangan kerja baru di Lampung."Nah kalau di wilayah barat selesai, kita akan menuju wilayah timur. Sehingga bahan-bahan yang masuk ke Jakarta dalam keadaan bersih," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, untuk merealisasikan itu akan dibangun terminal agrobisnis di Lampung. Terminal itu akan menjadi gerbang dan penyangga bahan pangan untuk Jakarta.
"Di negera lain itu sudah bersih. Yang paling penting ini sudah kita realisasikan. Untuk mempercepat itu kita nunggu undangan gubernur Lampung untuk melihat di lapangannya," kata Jokowi.
Di tempat yang sama, Gubernur Lampung Sjachroedin ZP menyatakan, pihaknya sudah menyediakan rumah potong hewan. Nantinya daging yang dipasok ke Jakarta sudah dalam keadaan bersih.
"Setelah dagingnya dipacking jadi nanti hanya ratusan saja truk yang ke Jakarta. Sayur-sayurnya juga. Jadi nanti sudah dalam keadaan bersih," ucap Sjachroedin.
Sjahroedin menambahkan, harga daging dan sayur-mayur tersebut sama dengan harga di Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Jadi harganya sama saja dengan Pasar Induk," kata Sjahroedin.
Bagi DKI, kerjasama selama satu tahun tersebut dapat memenuhi kebutuhan produk pangan terutama sayuran dan buah karena permintaan terus meningkat 4,55 persen tiap tahunnya.
Sementara permintaan konsumen untuk produk berkualitas meningkat 10 persen per tahun, supermarket meningkat 2,8 persen per tahun, dan minimarket 2,8 persen per tahun.
Selain itu, kerja sama ini dapat menekan dampak negatif pada lingkungan akibat sampah sayur dan buah karena produk yang dikirim ke Jakarta sudah merupakan barang jadi.

Sumber :
- antaranews.com
- detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar