Nama Joko Widodo
(Jokowi) santer disebut sebagai calon presiden sejak tahun lalu. Hobi 'blusukan'
dan kepiawaiannya memimpin Kota Solo dianggap mampu menarik simpati
masyarakat. Namun setiap kali ditanya tentang pencalonannya sebagai
presiden, Jokowi mengelak. Berikut rentetan momen yang menyertai wacana
Jokowi sebagai calon presiden sejak dia menjabat sebagai Gubernur DKI
Jakarta.
15 Oktober 2012
Setelah dilantik
menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi menegaskan tidak mau diarahkan
menjadi calon presiden. Menurut Jokowi, di Solo, ia tak bisa disetir
pihak mana pun, termasuk pengusungnya. Menurut dia, tugas partai
mengantar sampai ke kursi pemerintahan. "Setelah sampai, seluruh tugas
dan tanggung jawab menjadi urusan kami. Partai tidak bisa mendikte
jalannya pemerintahan," ujarnya.
Karena itu, Jokowi menolak jika
pencalonannya bersama Ahok dijadikan jembatan oleh pihak tertentu yang
ingin menjadi presiden pada 2014. "Yang kami pikirkan saat ini adalah
bagaimana caranya membangun Jakarta. Titik," katanya.
7 Februari 2013
Baru
empat bulan menjabat Gubernur DKI Jakarta, survei yang digelar Pusat
Data Bersatu pada 13-18 Januari menunjukkan Jokowi diunggulkan sebagai
calon presiden dengan mendapat 21,2 persen. Menanggpi itu Jokowi
menjawab dengan gayanya. "Saya enggak ada mikir itu. Enggak mikir, sama
sekali enggak mikir," katanya.
18 Maret 2013
Hasil
survei Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan Jokowi masuk bursa calon
wakil presiden dengan perolehan 35,2 persen. Masih dengan alasan yang
sama, ia menolak pencalonan itu. "Saya mau ngurus macet, banjir, rumah
susun, kampung deret. Saya enggak mau mikir ke situ," kata Jokowi.
1 Juni 2013
Pada
acara pembukaan peringatan Hari Pancasila, Ketua Umum PDI Perjuangan,
Megawati Soekarnoputri memberikan kain yang dibawa rombongan penari
kepada Jokowi. Mantan Wali Kota Solo itu langsung membuka kain. Tertulis
di situ: "Megawati Presiden 2014-2019". Ia membacanya keras-keras.
Megawati langsung tertawa. Mantan wakil
presiden Jusuf Kalla
terbahak dan bertepuk tangan. Undangan yang hadir pada acara di Tugu
Proklamasi, Jakarta Pusat, itu berdiri dan bertepuk tangan.
Agustus 2013
Jokowi
sempat terdengar akan diundang Partai Demokrat mengikuti konvensi
penjaringan calon presiden. Namun ia mengaku lebih memikirkan hal
lainnya. "Saya ini kader PDI Perjuangan, jadi tak mungkin ikut,"
katanya.
16 Februari 2014
Jokowi menilai
wajar jika ada yang mengusungnya menjadi calon presiden 2014. "Itulah
demokrasi. Yang penting santun," kata Jokowi. Tanggapan itu ditanyakan
setelah sekitar 40 orang yang tergabung dalam Kebangkitan Indonesia Baru
menyerahkan petisi dukungan ke rumah dinas Jokowi di kawasan Menteng.
Ketika ditanya kapan deklarasi, Jokowi kembali menjawab itu bagian
partai.
14 Maret 2014
Ketua Badan Pemenangan
Pemilu PDI Perjuangan, Puan Maharani membacakan mandat yang ditulis
Megawati tentang pencalonan Joko Widodo sebagai presiden di kantor DPP
PDI Perjuangan. Di Marunda, Jakarta Utara, Jokowi menyatakan siap
mengemban tugas itu.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar