Kemacetan, banjir, transportasi massal, kepadatan penduduk, dan
beberapa masalah akut lainnya masih menjadi permasalahan di ibukota
Jakarta. Namun, PDI Perjuangan mendorong sang gubernurnya, Joko Widodo atau Jokowi, menjadi calon presiden.
Lalu, apa alasan PDI Perjuangan tetap mendorong Jokowi maju sebagai capres?
Ketua
Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan, Puan Maharani
mengatakan adanya pro, kontra hingga kritik tajam atas pencapresan
Jokowi ini adalah bagian dari konsekuensi politik yang harus diterima
partainya.
Namun, Puan mempunyai pembenaran atas keputusan yang diambil oleh PDI Perjuangan ini.
"Ini
bukan masalah orang per orang atau kelompok per kelompok, tapi ini
maslahnya masa depan bangsa," kata Puan di kantor DPP PDI Perjuangan,
Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2014).
Menurut Puan,
dengan majunya Jokowi menjadi capres dan diharapkan bisa menjadi
presiden 2014-2019, maka diharapkan bisa membawa Indonesia menjadi lebih
baik.
Puan mengatakan, masalah-masalah ibukota tersebut merupakan
masalah yang terjadi sejak bertahun-tahun yang lalu. Sementara, Jokowi
baru sekitar setahun menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Dan Jokowi
baru setahun jadi gubernur, tapi PR-nya ini sudah 25 tahun. Jadi, enggak
bisa segala sesuatu diselesaikan secara instan, itu kan perlu proses.
Nah, Proses itu enggak bisa seperti sulap, tiba-tiba," kata Puan.
"Tapi,
yang sudah kita lihat, apapun hasilnya yang dilakukan Jokowi itu sudah
menunjukkan hasil, walaupun saya katakan itu belum maksimal. Tapi, kan
waktunya baru setahun. Lagipula..yah semua itu tidak bisa instan, harus
ada prosesnya," imbuhnya.
Di samping alasan-alasan itu, Puan
mengakui pencapresan Jokowi itu tak terlepas karena saat ini adalah
momen yang tepat bagi PDI Perjuangan.
"Yah,..habis bagaimana? Ini
kan buat bangsa ini ke depan. Dan dari mendengar elemen-elemen bangsa
dan mencermati hari demi hari," kata Puan yang juga Sekretaris Fraksi
PDI Perjuangan di DPR RI.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar