Cacapres (Calon Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sekaligus Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) angkat suara juga soal beredarnya video yang berisi janjinya akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Jokowi menyebut video itu sebagai serangan politik.
"Di dunia politik, ada yang senang, ada yang tidak senang, ada yang jelek-jelekin dan nyerang saya," ujar Jokowi di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Jalan Taman Surapati No 7, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2014) malam.
Dia mengaku sudah sering mendapatkan pengalaman serupa sejak dia menjadi Wali Kota Surakarta hingga menjadi Gubernur DKI.
Jokowi menganggap serangan semacam itu adalah wajar. Soal janji bakal memimpin Ibu Kota selama lima tahun, Jokowi mengatakan, inti persoalan di Jakarta adalah kerja sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pemerintah pusat. Dia berharap menjadi calon presiden justru bisa lebih banyak menyelesaikan persoalan Jakarta.
"Problem di Jakarta itu saya rasa tanggung jawab bersama, ada yang pusat, ada yang DKI, atau kabupaten kota sekitarnya. Itu semua berkaitan. (Ada) 13 sungai di DKI saja itu (urusan pemerintah) pusat," ujar Jokowi. "Sebetulnya, tempat di mana saja, asal kerja sungguh-sungguh serta didedikasikan ke masyarakat, tak masalah."
Sebelumnya diberitakan, Joko Widodo mengatakan telah mendapat mandat dari Ketua Umum PDI-P untuk menjadi calon presiden dari partai itu dan dia menyatakan siap. Pernyataan itu dia sampaikan saat melakukan blusukan di Rumah Si Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat siang.
"Dengan mengucap bismillah, saya siap melaksanakan," kata Jokowi. Dia pun kemudian mencium bendera Merah Putih yang saat itu ada di belakangnya.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar