Bahkan, perempuan berusia 71 tahun ini, semalam tidak bermimpi apapun terkait anaknya itu. "Biasa-biasa saja. Semua kegiatan seharian dijalani seperti biasa," Bu Noto, begitu dia akrab dipanggil, saat menemui /Republika/ di rumahnya Jl Pleret Raya No 9 A, Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (14/3/2014).
Ia pun menjelaskan rutinitasnya sehari-hari. Pagi Salat dhuha, pengajian, kegiatan sosial, Salat Duhur, Asar, Maghrib, Isak, sampai Subuh berjalan normal. Puasa Senin-Kamis juga normal. Tak ada yang berubah.
Rumah Bu Noto dengan rumah Joko yang menyambung juga tampak sepi. Tak ada tamu yang mengucapkan selamat. Tamu yang datang dari wartawan media cetak dan elektronika. Kedua rumah tampak digembok rapat. Orang yang hendak bertamu-pun kesulitan menemui tuan rumah.
Hanya telepon sering berdering. Anak-anak, adik-adik, dan saudara dari luar kota menghuungi Bu Noto. Mereka juga merasa senang dengan pencapresan Jokowi. Namun, semua itu tidak membuat Bu Noto jumawa. "Saya itu bukan tipe orang kagetan. Biasa saja," katanya lagi.
Bu Noto kadang meninggalkan tamu sejenak, ketika suara televisi plasma 30 inci memberitakan pencapresan Jokowi. "Sebentar ya mas. Tak liat teve dulu," katanya seraya beranjak dari kursi.
Begitu berita usai, menemui lagi. Bu Noto yang sat itu mengenakan longdress batik dan berkerudung merah jambu sempat tersenyum kecil, ketika menatap tevelisi yang memberitakan putranya.
Tak ada rencana apapun setelah pengumuman pencapresan Jokowi oleh PDI Perjuangan. "Belum punya gagasan apa-apa. Entah ya, belum tahu," kata Bu Noto.
Yang jelas, tak ada agenda apapun terkait pencapresan Jokowi. Bu Noto juga tak ada rencana menambah kegiatan spritualnya. "Semua itu sudah rutin saya lakukan sejak dulu. Mas Jokowi maku jadi walikota, gubernur, juga sudah saya lakukan setiap hari. Semua sudah berjalan normal-lah," katanya.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar