Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di
kawasan Dukuh Atas, Jl Sudirman, Jakarta Pusat. Jokowi menjawab
pertanyaan wartawan soal kelangsungan proyek MRT jika dirinya terpilih
menjadi presiden di Pemilu mendatang.
"Kalau Bapak jadi presiden pembiayaan MRT akan diubah?" tanya wartawan.
"Ini
sudah berjalan, jangan dikembalikan menjadi berhenti gara-gara itu. Ini
berjalan dan semuanya sudah dihitung, dikalkulasi targetnya selesai
kapan. Semuanya jelas, jangan ada lagi kita pikir mundur lagi," jawab
Jokowi, Selasa (25/3/2014).
Jokowi yang mengenakan baju putih,
rompi oranye dan helm keselamatan warna putih itu didampingi oleh Dirut
MRT Jakarta Dono Boestami. Mereka berbincang soal perkembangan proyek.
Dono
menjelaskan, pembangunan dilakukan serentak di beberapa titik dari
Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia. Pekerja proyek sudah
dimulai dengan menggali tanah untuk pembangunan stasiun. Setelah itu
akan dilakukan pengeboran di 56 titik untuk retaining wall agar jalan
yang dilewati MRT tidak turun.
"Selanjutnya akan kita buat yang
namanya the wall. Stasiun berada di jarak 22 meter dari Jalan Tanjung
Karang. Ini diuruk, harus ada pengerasan tanah. Nanti ada 2 dua alat
berat lagi masuk tapi gardu PLN yang ada di sini harus dibongkar karena
menghalangi," ucap Dono.
Dono menambahkan saat ini pengerjaan
proyek sudah di atas target. "Tapi memang secara overall kita masih
nunggu, contohnya menunggu gardu PLN ini dipindah," ucap Dono sambil
memperlihatkan kertas rancangan MRT.
Jokowi mendengarkan
penjelasan Dono. "Rampunglah rampung," repons Jokowi, yang langsung
disambut pertanyaan wartawan, "Apanya yang rampung, Pak?"
"Gardunya. Kerja mosok pesimis. Kerjo itu harus optimis," jawab Jokowi sambil menunjukkan senyuman khasnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar