Selasa, 25 Maret 2014

Kesantunan Jokowi Akan Mengalahkan Kesombongan Sebesar Apa Pun

Kesantunan.  Itu kata yang mulai menguap dari kazanah kosa kata di negeri ini.  Amuk seakan mengganti kata santun sebagai keunggulan sebuah masyarakat beradab negeri ini.  Lihat saja berita di televisi.  Caci maki lebih digemari.  Lihat saja gambar di televisi.  Pasti muka garang dengan sejuta dendam melambungkan beraneka kata ancaman.
Dari mana rakyat ngeri ini belajar tentang moral nirsantun?  Pasti ada sumbangan dari para pemimpin negeri ini yang pongah.  Pemimpin pongah akan melahirkan bala tentara pongah.
Dari pusat hingga ke pelosok daerah.
Lalu mimpi itu muncul.  Dari tokoh yang lahir dari rakyat biasa.  Tokoh yang cara berpikirnya juga sederhana.  Sebagaimana rakyat negeri ini sering melakukannya.
Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta),  nama laki-laki kerempeng itu.  Dia tak peduli dengan cercaan.  Dia juga enggan untuk balik mencerca.  Seakan sedang melawan kesombongan, kepongahan, dan kedigdayaan itu hanya dengan kesantunan.
Ya.  Saya selalu berharap Jokowi tetap santun.  Hanya dengan kesnatunan, kepongahan itu bisa terkalahkan.  Biarkan mereka mencaci.  Toh, hati yang bersih tetap bersih.  Gelombangnya juga akan merasuk pada hati bersih rakyat negeri ini.
Hati bersih inilah yang semoga bisa menuntun negeri ini menjadi lebih baik.  Sekali lagi, tetap santunlah Anda Jokowi.  Karena rakyat lebih memilih yang santun.

Dikutip dari :
Tulisan Mochamad Syafei, Guru SMP Negeri 135 Jakarta, untuk kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar