Nama domain internet "Jokowi.id" ternyata telah didaftarkan dan dibeli. Siapakah pemiliknya dan akan digunakan untuk apa?
Pengelola
Nama Domain Internet Indonesia (Pandi), mengakui bahwa alamat situs web
Jokowi.id telah didaftarkan pada Senin (24/3/2014). Namun, Pandi enggan
mengungkap siapa pihak yang mendaftarkan nama domain tersebut.
"Kami
harus menjaga kerahasiaan. Kami tidak bisa memberitahukan siapa
pendaftarnya. Yang jelas, kami menjamin pendaftaran nama domain ini
sudah sesuai dengan seluruh aturan pendaftaran nama domain "Apapun.id"
di periode Sunrise," kata Ketua Pandi Sigit Widodo saat dihubungi KompasTekno, Selasa (25/3/2014).
Periode
Sunrise merupakan tahap pertama pendaftaran nama domain internet
"Apapun.id" atau populer disebut "Anything.id." Pendaftaran dan
penjualan nama domain .id di tahap ini eksklusif diperuntukkan kepada
para pemegang merek sejak 20 Januari sampai 17 April 2014. Hingga kini,
sebanyak 285 nama domain internet .id telah dibeli oleh para pemegang
merek.
KompasTekno melakukan penelusuran tentang pemilik
nama domain internet Jokowi.id. Ternyata, alamat tersebut bukan dibeli
oleh partai pengusung Joko Widodo, PDI Perjuangan (PDIP) tetapi dimiliki
oleh Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga
Indonesia (Seknas Jokowi), sebuah organisasi masyarakat pendukung
Jokowi.
Salah seorang Presidium Seknas Jokowi, Sammy Pangerapan,
mengakui bahwa pihaknya telah membeli domain Jokowi.id dan diberi amanat
secara resmi oleh Jokowi untuk mengelola situs web tersebut.
Pihaknya
bisa membeli nama domain itu karena telah mematenkan nama organisasi
Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia.
Singkatan Seknas Jokowi juga telah dipatenkan di Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
"Nama domain tersebut akan kami gunakan untuk
kepentingan Joko Widodo dalam pemilu dan kampanye lain setelah pemilu,"
kata Sammy. Situs web Jokowi.id dijadwalkan mulai aktif setelah tanggal
17 April 2014.
Pandi selaku pengelola nama domain internet
Indonesia, berharap bakal calon presiden lainnya dapat memanfaatkan nama
domain dengan akhiran .id sebagai situs web resmi. "Domain .id ini
merupakan domain terpercaya. Jika menggunakan nama domain selain .id,
bisa saja lawan capres membuat situs palsu untuk menyebarkan informasi
yang tidak benar dan merugikan capres yang bersangkutan," lanjut Sigit.
Pandi
mempersilakan Jokowi.id untuk mulai diaktifkan setelah 17 April 2014,
karena tanggal tersebut merupakan batas akhir pendaftaran domain
internet .id untuk pemegang merek.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar