Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari mengisahkan pengalamannya
menemui simpatisan Golkar di wilayah Jawa Tengah. Hajri menemukan fakta
bahwa banyak pemilih parpol tertentu tak memilih capres dari parpol yang
dipilihnya.
Pengalaman Hajri ini diceritakan pada diskusi
'Persaingan Capres-Cawapres Menjelang Pemilu' di Ruang Perpustakaan MPR,
Senayan, Jakarta, Senin (24/3/2014). Ceritanya ini menguatkan
pernyataan Ikrar Nusa Bakti yang mengatakan banyak pemilih parpol di
luar PDIP yang mendukung Jokowi.
"Saya kampanye di Sragen. Di sana kata mereka kalau Pemilu Legislatif akan milih Golkar semua," kata Hajri.
Lalu
Hajri bertanya soal capres pilihan warga. Dia agak berdebar hati
menunggu jawaban siapa yang akan dipilih orang Sragen. Ternyata, meski
di Pileg memilih Golkar, tapi di Pilpres mereka akan memilih Jokowi.
"Tapi
mereka katakan Pilpres belum tentu (milih capres Golkar). Saya
deg-degan juga. Mereka milihnya Jokowi," kata Hajri yang gaya
bertuturnya sesekali memecah tawa penyimak diskusi di lokasi.
Hajri
juga menceritakan soal aspirasi pemilih Golkar di Wonogiri, Jawa
Tengah. Sama seperti pemilih Golkar Sragen, mereka tak memilih capres
yang diusung Golkar.
"Kalau presidennya, mereka cocoknya Prabowo," ujarnya.
Hajri
juga ada cerita soal warga di wilayah Karanganyar, Jawa Tengah, yang
juga pernah disambanginya. Pemilih desa itu secara tradisional bukan
basis Golkar, tetapi pemilih partai berbasis agama. Namun ternyata
mereka mendukung pencapresan Aburizal Bakrie.
"Untuk presidennya
mereka memilih ARB. Mungkin juga karena parpol Islam belum memunculkan
capres. Dan di antara capres-capres lain, nama ARB yang agak ke
arab-araban," ujar Hajri coba menganalisis.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar