Ketua Umum PP. Muhammadiyah, Din Syamsuddin diusulkan untuk menjadi calon pendamping, sebagai Calon Wakil Presiden pada pertarungan Pilpres. Din dianggap bisa melengkapi kekurangan Jokowi dalam hal politik-internasional dan juga dari sisi akses kepada kelompok-kelompok muslim yang beragam.
"Pak Din sering diundang dalam forum-forum internasional, termasuk PBB. Nama beliau juga sangat popular di berbagai negara dan pandangan-pandangannya cukup di dengar komunitas internasional," kata Direktur Eksekutif Segitiga Institute, Muhammad Sukron dalam pernyataannya kepada Tribunnews.com, Selasa (25/3/2014).
Dalam hal jaringan kepada kelompok muslim, menurut Sukron, sosok Din mempertegas apa yang dibutuhkan Jokowi. Bagaimanapun, menurutnya, komunitas-muslim perlu diakomodasi, dan terutama lagi Jokowi masuk dalam kategori kelompok nasionalis.
Di luar itu, lanjut Sukron lagi, menduetkan Jokowi dengan Din juga akan memperkuat dan memperluas jaringan. Bila Jokowi berasal dari kelompok masyarakat kelas bawah, maka Din bisa menggaet kelompok menengah-santri dan terdidik.
"Jangan lupa, Muhammadiyah punya anggota lebih dari 30 juta orang, dan itu terdata secara rapi," ungkap Sukron, yang juga mantan Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Sukron memastikan, Muhammadiyah secara organisasi tidak berpolitik praktis. Namun bila ada tokoh Muhammadiyah sekelas ketua umum maju dalam pilpres hampir bisa dipastikan mayoritas Muhammadiyah akan memilihnya meski tanpa ada instruksi sekalipun.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar