Selasa, 25 Maret 2014

Sangat Sulit Bagi Prabowo Maupun ARB Untuk Hadang Jokowi pada Pilpres 2014

Langkah PDI Perjuangan melalui calon presidennya, Joko Widodo (Jokowi) yang mendekati tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dinilai bakal menyulitkan capres dari partai lain seperti Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie (ARB atau Ical).
Langkah politik tim sukses Jokowi untuk menggandeng dua ormas Islam terbesar di Tanah Air itu dalam pandangan pengamat politik dari Universitas Gajah Mada (UGM) Arie Sudjito sangat realistis. "PDIP melihat massa NU dan Muhammdiyah jumlahnya sangat signifikan," kata Arie dalam perbincangan dengan detik, Selasa (25/03/2014).
Arie mencermati bila dukungan terhadap Jokowi dari kedua ormas itu menguat maka dipastikan akan berpengaruh terhadap kekuatan Ical yang diusung Partai Golkar dan capres dari Partai Gerindra Prabowo.
Arie, yang sering melakukan riset soal sosiologi politik menyoroti meskipun Jokowi berasal dari PDIP tapi tetap dapat diterima oleh kalangan Nahdliyin dan Muhammadiyah. Sebab, Jokowi dianggap bukan figur yang kontroversial.
Dia menambahkan, NU dan Muhammadiyah sebagai organisasi selama ini memang tidak mungkin terang-terangan mendukung kepada salah satu calon dalam urusan politik. Namun, Arie menekankan, kedekatan pimpinan NU dan Muhammadiyah dengan salah satu capres dianggap oleh kaum akar rumput (grass root) sebagai suatu sinyal dukungan yang semestinya diikuti.
"Massa NU dan Muhammadiyah melihat bahwa pemimpin mereka menerima Jokowi. Cukup secara simbolik seperti itu dari pimpinan yang dibaca oleh pengikutnya," tutur Arie menjelaskan.
Pekan lalu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengutus Jokowi menemui dua tokoh di NU dan Muhammadiyah. Jokowi menemui Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dan K.H. Mustofa Bisri, Rois Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU). Kedatangan Jokowi disambut hangat oleh kedua tokoh yang memiliki jumlah massa puluhan juta orang itu.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar