Selasa, 25 Maret 2014

Jokowi Tinjau Kampung Deret Kali Malang

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan kampung deret di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Dari 97 rumah di tiga RT, yakni RT. 09, 10, 11 di RW. 02, tersisa 11 rumah lagi yang proses pengerjaannya baru mencapai 90 persen. Rumah-rumah kampung deret yang sudah rampung juga diselesaikan dalam waktu tiga bulan.
"Ini sudah 90 persen, tinggal finishing saja. Ada yang sudah dicat. Secara umum rampung. Nanti ada taman bermain di depan, karena ada publik space, area, ruang terbuka hijau," kata Jokowi, Selasa (25/3).
Menurutnya, interaksi masyarakat kurang dikarenakan tidak adanya ruang untuk itu. Sementara pembangunan sosial untuk hal tersebut dilakukan dengan adanya ruang interaksi masyarakat.
"Interaksi masyarakat itu kurang karena pembangunan sosial disitu. Bisa saling bicara dengan warga," katanya.
Setelah 97 rumah ini, nantinya juga akan ada penambahan pembangunan kampung deret lagi. Pasalnya, di awal ada masyarakat yang ragu dengan konsep kampung deret sehingga mereka takut digusur. Justru kali ini mereka malah meminta karena melihat apa yang sudah dibangun saat ini.
"Sekarang ada 97 rumah, nanti ditambah lagi. Dulu mereka (warga yang menolak) ragu, jangan-jangan digusur. Sudah tidak diberi, digusur pula, mikirnya seperti itu. Tetapi setelah tetangganya jadi, malah mengejar-ngejar," ujarnya.
Tahun ini di lokasi yang sama, Jokowi menyebutkan pembangunan akan terus berkelanjutan. Setidaknya akan ada dua RT lagi yang akan dirombak serupa untuk kampung deret ini. Terlebih tahun ini Pemprov DKI menganggarkan 70 lokasi yang akan dibangun kampung deret.
Model rumahnya sendiri memang berbeda-beda, sehingga hal tersebut diserahkan pada musyawarah warga. "Warga ingin minimalis tapi ada gigi balang dan lain-lainnya, dikerjakan gotong royong. Ada menambah dananya, mereka kerjakan sendiri," katanya.
Nantinya juga untuk lingkungan sekitar rumah jalan dan gang akan diperlebar, termasuk ventilasi supaya matahari bisa masuk. Dengan demikian nantinya kawasan tersebut menjadi rumah dan lingkungan yang sehat.
"Ini kan adalah 1,5 jt per meter persegi maksimal luasnya 36 per meter persegi. Jadi satu rumah maksimal Rp 54 juta untuk pembangunannya," katanya.

Sumber :
beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar