Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan
kampung deret di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara,
Jakarta Timur.
Dari 97 rumah di tiga RT, yakni RT. 09, 10, 11 di RW. 02, tersisa 11
rumah lagi yang proses pengerjaannya baru mencapai 90 persen.
Rumah-rumah kampung deret yang sudah rampung juga diselesaikan dalam
waktu tiga bulan.
"Ini sudah 90 persen, tinggal finishing saja. Ada yang sudah dicat.
Secara umum rampung. Nanti ada taman bermain di depan, karena ada publik
space, area, ruang terbuka hijau," kata Jokowi, Selasa (25/3).
Menurutnya, interaksi masyarakat kurang dikarenakan tidak adanya
ruang untuk itu. Sementara pembangunan sosial untuk hal tersebut
dilakukan dengan adanya ruang interaksi masyarakat.
"Interaksi masyarakat itu kurang karena pembangunan sosial disitu. Bisa saling bicara dengan warga," katanya.
Setelah 97 rumah ini, nantinya juga akan ada penambahan pembangunan
kampung deret lagi. Pasalnya, di awal ada masyarakat yang ragu dengan
konsep kampung deret sehingga mereka takut digusur. Justru kali ini
mereka malah meminta karena melihat apa yang sudah dibangun saat ini.
"Sekarang ada 97 rumah, nanti ditambah lagi. Dulu mereka (warga yang
menolak) ragu, jangan-jangan digusur. Sudah tidak diberi, digusur pula,
mikirnya seperti itu. Tetapi setelah tetangganya jadi, malah
mengejar-ngejar," ujarnya.
Tahun ini di lokasi yang sama, Jokowi menyebutkan pembangunan akan
terus berkelanjutan. Setidaknya akan ada dua RT lagi yang akan dirombak
serupa untuk kampung deret ini. Terlebih tahun ini Pemprov DKI
menganggarkan 70 lokasi yang akan dibangun kampung deret.
Model rumahnya sendiri memang berbeda-beda, sehingga hal tersebut
diserahkan pada musyawarah warga. "Warga ingin minimalis tapi ada gigi
balang dan lain-lainnya, dikerjakan gotong royong. Ada menambah dananya,
mereka kerjakan sendiri," katanya.
Nantinya juga untuk lingkungan sekitar rumah jalan dan gang akan
diperlebar, termasuk ventilasi supaya matahari bisa masuk. Dengan
demikian nantinya kawasan tersebut menjadi rumah dan lingkungan yang
sehat.
"Ini kan adalah 1,5 jt per meter persegi maksimal luasnya 36 per
meter persegi. Jadi satu rumah maksimal Rp 54 juta untuk
pembangunannya," katanya.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar