Lonceng sepeda onthel tua warna hijau dibunyikan Wagiyo dengan nyaring.
Wagiyo masih menunggu sambil menyeruput teh manis yang sudah tak lagi
hangat dan tinggal separuh gelas.
Sudah 20 tahun, sejak usia
Wagiyo masih 26, dia mengayuh onthel sebagai jasa transportasi umum di
Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Sejak Indonesia dipimpin
oleh Soeharto, hingga kini nasib dia tak banyak ada perubahan.
“Kalau
harapan sih ada, semoga nanti harga-harga bisa murah lagi. Supaya kita
enak mau apa-apa murah lagi kayak dulu,” kata Wagiyo saat ditemui di
pangkalan ojek sepedanya.
Masih belum
terbayang olehnya siapa yang akan dipilih untuk memimpin Indonesia
mendatang. Pilihan Wagiyo terhenti pada pertigaan yang mengarah ke
Jokowi ataupun Prabowo.
“Saya sih maunya pilih Jokowi. Karena
saya sudah lihat kerja dia yang langsung turun ke masyarakat. Tapi
masalahnya kan masih ada yang kontra, katanya Jokowi belum selesai
jabatannya,” tutur Wagiyo.
Pendapat orang lain itu agaknya juga
berpengaruh terhadap keputusan Wagiyo. Dia yang semula hampir bulat
memilih Jokowi, akhirnya pun sedikit menengok ke arah Prabowo.
"Kalau
alternatif selain Jokowi sih Prabowo ya, soalnya kan yang peduli sama
rakyat kecil palingan kalau bukan Jokowi ya Prabowo,” ucap Wagiyo.
Belum terbayang oleh dia bagaimana nantinya Indonesia di bawah
kepemimpinan baik Jokowi maupun Prabowo. Pemimpin di mata pengayuh
sepeda adalah seperti Wagiyo adalah seperti roda yang berputar, ada kala
di atas dan ada kala di bawah.
“Kalau orang kecil seperti kita
sih biasanya milih pas hari pemilihan saja. Belum tahu nanti pilih yang
mana, sekarang juga belum tentu siapa yang pasti jadi capres kan?” ucap
dia.
“Yang penting sih gimana nanti Presiden yang bisa bikin
harga minyak tidak naik-naik lagi. Kalau bisa malah turun. Walaupun kita
cuma bawa sepeda kan gara-gara harga minyak naik jadi harga lain ikutan
naik. Susah juga kita mau makan nasi Padang. Kalau motor kan bahan
bakarnya minyak, kalau kita ya kalau nasi Padang bisa jauh gowesnya,
kalau cuma tahu tempe ya tidak bisa jauh-jauh,” kelakar Wagiyo.
Petang
sudah menantang Wagiyo untuk lebih giat mencari penumpang.
Dihabiskannya teh manis itu dan dia kembali berdiri. Melihat ke kanan
dan kiri mencari barangkali ada yang hendak pergi.
Mencari
penumpang juga hampir sama dengan mencari pemimpin bagi Wagiyo. Harus
pula dipertimbangkan kesepakatan tujuan yang akan ditempuh. Bila tujuan
tidak jelas maka tak ada kesepakatan untuk dipilih.
Ayo
memilih di Pemilu 2014! Sudah tahu lokasi TPS dan caleg peserta Pemilu
2014? Cek di detikPemilu. Anda juga bisa bertanya langsung ke komisioner
KPU soal Pemilu 2014 hanya di detikPemilu.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar