Selasa, 25 Maret 2014

Ceritera: Pilihan Wagiyo Onthel Membelokkan Setang ke Jokowi Atau Prabowo

Lonceng sepeda onthel tua warna hijau dibunyikan Wagiyo dengan nyaring. Wagiyo masih menunggu sambil menyeruput teh manis yang sudah tak lagi hangat dan tinggal separuh gelas.
Sudah 20 tahun, sejak usia Wagiyo masih 26, dia mengayuh onthel sebagai jasa transportasi umum di Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Sejak Indonesia dipimpin oleh Soeharto, hingga kini nasib dia tak banyak ada perubahan.
“Kalau harapan sih ada, semoga nanti harga-harga bisa murah lagi. Supaya kita enak mau apa-apa murah lagi kayak dulu,” kata Wagiyo saat ditemui di pangkalan ojek sepedanya.
Masih belum terbayang olehnya siapa yang akan dipilih untuk memimpin Indonesia mendatang. Pilihan Wagiyo terhenti pada pertigaan yang mengarah ke Jokowi ataupun Prabowo.
“Saya sih maunya pilih Jokowi. Karena saya sudah lihat kerja dia yang langsung turun ke masyarakat. Tapi masalahnya kan masih ada yang kontra, katanya Jokowi belum selesai jabatannya,” tutur Wagiyo.
Pendapat orang lain itu agaknya juga berpengaruh terhadap keputusan Wagiyo. Dia yang semula hampir bulat memilih Jokowi, akhirnya pun sedikit menengok ke arah Prabowo.
"Kalau alternatif selain Jokowi sih Prabowo ya, soalnya kan yang peduli sama rakyat kecil palingan kalau bukan Jokowi ya Prabowo,” ucap Wagiyo.
Belum terbayang oleh dia bagaimana nantinya Indonesia di bawah kepemimpinan baik Jokowi maupun Prabowo. Pemimpin di mata pengayuh sepeda adalah seperti Wagiyo adalah seperti roda yang berputar, ada kala di atas dan ada kala di bawah.
“Kalau orang kecil seperti kita sih biasanya milih pas hari pemilihan saja. Belum tahu nanti pilih yang mana, sekarang juga belum tentu siapa yang pasti jadi capres kan?” ucap dia.
“Yang penting sih gimana nanti Presiden yang bisa bikin harga minyak tidak naik-naik lagi. Kalau bisa malah turun. Walaupun kita cuma bawa sepeda kan gara-gara harga minyak naik jadi harga lain ikutan naik. Susah juga kita mau makan nasi Padang. Kalau motor kan bahan bakarnya minyak, kalau kita ya kalau nasi Padang bisa jauh gowesnya, kalau cuma tahu tempe ya tidak bisa jauh-jauh,” kelakar Wagiyo.
Petang sudah menantang Wagiyo untuk lebih giat mencari penumpang. Dihabiskannya teh manis itu dan dia kembali berdiri. Melihat ke kanan dan kiri mencari barangkali ada yang hendak pergi.
Mencari penumpang juga hampir sama dengan mencari pemimpin bagi Wagiyo. Harus pula dipertimbangkan kesepakatan tujuan yang akan ditempuh. Bila tujuan tidak jelas maka tak ada kesepakatan untuk dipilih.
Ayo memilih di Pemilu 2014! Sudah tahu lokasi TPS dan caleg peserta Pemilu 2014? Cek di detikPemilu. Anda juga bisa bertanya langsung ke komisioner KPU soal Pemilu 2014 hanya di detikPemilu.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar