Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei terkait pasangan capres dan cawapres di pilpres Juli nanti. Hasilnya, jika Jokowi berpasangan dengan Mahfud MD maka bisa mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta dengan selisih 20 persen lebih.
SMRC mencoba memasangkan nama-nama capres dan cawapres yang sudah mengemuka di media massa. Termasuk tiga kandidat cawapres Jokowi yakni, Mahfud MD, JK atau Ryamizard Ryacudu. Untuk Prabowo Subianto, dipasangkan oleh Hatta Rajasa dan Ahmad Heryawan. Sementara, Aburizal Bakrie (Ical) dipasangkan dengan Wiranto.
Peneliti Senior SMRC Sirajuddin Abbas mengatakan, Jokowi dipasangkan dengan Mahfud MD akan menghasilkan suara sampai 47,6 persen dengan gap 20,2 persen dengan Prabowo. Sementara Prabowo-Hatta, hanya berkisar 27,4 persen dan Ical-Wiranto stagnan di 12,2 persen.
Dia menjelaskan, begitu juga jika Jokowi dipasangkan dengan JK, torehan suara mencapai 46,1 persen. Namun, gap dengan Prabowo-Hatta turun menjadi hanya 17,6 persen saja.
"Dalam simulasi 3 pasangan, Hatta Rajasa tidak membantu menaikkan suara Prabowo. Bahkan Prabowo cenderung menurun," ujar Abbas saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Minggu (4/5/2014).
Lain hal untuk Jokowi, kata dia, secara umum bervariasi. Jika dipasangkan dengan Mahfud MD, suara Jokowi langsung signifikan. Namun dengan JK, efeknya perbedaan jarak suara tidak begitu signifikan dengan Prabowo.
"Bila wakilnya Ryamizard, dukungan pada Jokowi melemah secara signifikan yakni 41,8 persen, gap dengan Prabowo hanya 11,1 persen," terang dia.
Survei ini dilakukan pada 20-24 April 2014 dengan jumlah responden mencapai 2.040, dan yang valid untuk dianalisis 2.015. Populasi survei adalah seluruh warga Indonesia yang memiliki hak pilih di Pemilu 2014.
Quality control sebanyak 20 persen dari responden terpilih didatangi kembali oleh supervisor. Margin of error dalam penelitian ini berjumlah 2,2 persen. [has/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar