Langkah silaturahim Capres PDI Perjuangan Joko Widodo ke tokoh
Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah tidak bisa dijadikan alat untuk
menggaet dukungan massa NU maupun Muhammadiyah.
Pengamat Politik
The Habibie Centre (THC), Bawono Kumoro, menyatakan blusukan Jokowi ke
tokoh NU dan Muhammadiyah tidak serta merta menjamin soliditas dukungan grass root memberikan dukungan kepadanya.
"Silaturrahim
dan blusukan itu baru benar-benar efektif apabila Jokowi menjadikan
tokoh berlatar-belakang NU sebagai cawapres. Kalau tidak, blusukan itu
justru tidak efektif," kata Bawono, Sabtu (3/5/2014) malam.
Padahal saat ini
belum jelas figur yang akan digandengnya di Pilpres 2014 nanti.
Sebelumnya, Jokowi menjadikan Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP)
Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, sebagai juru bicara tim
pemenangan "JKW4P". "Saya pikir bertujuan untuk memaksimalkan dukungan
warga NU," kata Bawono.
Tak hanya mengandeng Khofifah, upaya yang menggandeng massa NU dan
PKB ini juga dilakukan dengan menyambangi sejumlah pondok pesantren
maupun Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Aziz
Manshur. Langkah serupa juga dilakukan Jokowi untuk membidik massa
Muhammadiyah. Jokowi telah bertemu dengan mantan ketua umum (ketum)
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafi'i Ma'arif. [republika]
Pak Bawono.
BalasHapusEfektif atau tdknya Jokowi blusukan ke Kiai NU kita lihat saja pd pilpres nanti. Yg penting Jokowi terkait hal ini adalah silaturahmi dan minta nasehat Kiai. Di kalangan Wong Jowo hal tsb dikenal dg istilah "Sowan" dlm arti menghadap kpd orang yg dianggap hrs dihormati dan pantas dimintai nasehatnya. Ini adalah wujud sikap budi pekerti Jokowi dimana pd saat ini sikap seperti itu mulai luntur di tengah kehidupan masyarakat Indonesia.
Selain itu, Jokowi jg sadar thdp posisi NU di Indonesia dan dunia.
"Nahdlatul Ulama ...merupakan ormas Islam terbesar di dunia Islam, yang lahir jauh sebelum Republik berdiri. ...
NU dapat memainkan peran sebagai pengawas dan penyangga moral-intelektual para elite politik."
--Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
http://www.goodreads.com/book/show/12801857-nu-dan-keindonesiaan#
Kader NU tersebar di berbagai parpol di Indonesia. Posisi mereka bisa mendukung siapapun alias tdk mesti dari kalangan NU untuk menduduki jabatan strategis selama sesuai dg visi misi NU.
Inilah salah satu wujud revolusi mental yg dikenalkan Jokowi yg juga sesuai diterapkan di kalangan NU.