Selain dengan mantan wakil presiden Jusuf Kalla, hasil survei Saifulmujani Research & Consulting yang dilansir Ahad, 4 Mei 2014, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, bisa mengungguli calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, jika berpasangan dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md.
"Baik Mahfud maupun JK sama-sama memberi efek positif mengalahkan Prabowo Subianto," kata Sirojudin Abbas, peneliti dari Saifulmujani, saat memaparkan hasil surveinya di Sari Pan Pacific Hotel, Jalan Thamrin, Minggu (4/5/2014).
Hasil survei Saifulmujani ini merupakan akumulasi survei yang dilakukan selama lima bulan. Survei terbarunya digelar pada 20-24 April dengan 2015 responden. Mereka diwawancarai lewat metode tatap muka dengan perkiraan margin of error sekitar 2,2 persen.
Sirojudin memaparkan Mahfud mampu mengerek elektabilitas Jokowi pada angka 47,6 persen. Adapun jika berduet dengan Jusuf Kalla, Jokowi memperoleh 46,1 persen. "Bila memillih salah satu dari kedua tokoh, Prabowo hanya akan mendapatkan modal elektabilitas pada 27-28 persen," katanya. Dalam survei itu, Prabowo disimulasikan berpasangan dengan sejumlah tokoh, termasuk Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa.
Hasto Kristianto, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, yang hadir dalam pemaparan survei itu mengakui Mahfud dan Kalla adalah dua tokoh yang kini dalam proses penggodokan di partainya. Menurut dia, sosok yang cocok berduet dengan Jokowi itu adalah perpaduan JK dan Mahfud, yakni tokoh berpengalaman dalam hal meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memiliki ketegasan dalam hukum. "Jadi, kami ingin memenuhi kehendak masyarakat yang menginginkan komplementer dari dua karakter itu," ujarnya. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar