Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan safari politik yang dilakukan ke sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah selama dua hari ini sangat berarti bagi calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo. Dari Safari itu, kata dia, Jokowi mendapatkan masukan terkait dengan calon pendampingnya.
"Ada tiga kriteria yang disarankan," kata Basarah ketika ditemui di Pondok Pesantren Giri Kusuma, Kudus, Jawa Tengah, Ahad, 4 Mei 2014. Tiga kriteria itu adalah, pertama, cawapres yang mampu meningkatkan pembangunan ekonomi dan membuat Indonesia berdikari.
Kriteria kedua, calon wakil presiden sebaiknya paham penegakan hukum serta hak asasi manusia. Ketiga, pasangan Jokowi hendaknya mampu memperkuat ketahanan nasional dan meningkatkan kesejahteraan prajurit. Basarah enggan menyebutkan tokoh yang mempunyai kriteria tersebut. Dia meminta media dan masyarakat menyimpulkan sendiri.
Di luar kriteria itu, kata Basarah, pastinya pemerintahan Jokowi nanti menggambarkan nasionalis religius. Ini dilihat dari bentuk koalisi yang telah terbangun, yakni PDI Perjuangan dengan mitra koalisinya, Partai Nasional Demokrat yang bersifat nasionalis dan Partai Kebangkitan Bangsa yang mempunyai basis massa Islam.
Calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan semua kriteria ini menjadi masukan bagi tim dan ada mekanisme untuk menyaring nama. Hingga saat ini, kata dia, belum ada nama yang pasti. "Nanti nama-nama terakhir akan diserahkan ke saya untuk dipilih," kata Jokowi. Dia meminta masyarakat untuk bersabar.
Selama akhir pekan ini, Jokowi berkeliling ke tiga provinsi untuk bertemu sejumlah tokoh NU dan Muhammadiyah, yakni Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Jokowi didampingi Ahmad Basarah serta Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB Marwan Ja'far dan Ketua DPP Nasional Demokrat Effendi Choiri. [Sundari/tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar