Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Salahuddin Wahid
atau yang akrab disapa Gus Sholah bertemu dengan bakal calon presiden
dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo atau
Jokowi di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Dalam
pertemuan itu, Gus Sholah merekomendasikan calon wakil presiden
(cawapres) untuk Jokowi adalah seseorang yang menguasai bidang hukum.
"Menguasai
dan menunjukkan prestasi di negaranya," jawab Gus Sholah ketika ditanya
mengenai cawapres yang cocok untuk Jokowi, Sabtu (4/5/2014) malam.
Menurut
Gus Sholah, masalah utama bangsa yang harus dibenahi ialah penegakan
hukum dan hak asasi manusia (HAM). Kemudian, yang kedua adalah masalah
reformasi demokrasi.
"Kalau dua itu terselesaikan, saya katakan reformasi bisa tumbuh dengan baik," katanya.
Gus
Sholah mengaku baru pertama kali bertemu dengan mantan Wali Kota Solo
itu. Menurut Gus Sholah, Jokowi adalah sosok yang apa adanya dan tulus.
Gus Sholah juga menyatakan bahwa ia sependapat dengan rencana Jokowi
terkait keberadaan Direktorat Jenderal Pajak.
"Saya membaca
gagasan Pak Jokowi ingin memisahkan dirjen pajak menjadi semacam badan.
Saya setuju sekali karena memang harus dipisah antara yang mengumpulkan
uang dan yang menggunakan uang," terang dia.
Namun, adik kandung
Presiden RI Ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu mengatakan,
pertemuannya ini bukan untuk menggiring suara NU kepada Jokowi. Kalangan
NU, lanjutnya, berhak menentukan pilihannya masing-masing.
Tak
hanya Jokowi, Gus Sholah mengaku sebelumnya juga telah ditemui oleh
bakal capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto dan bakal capres dari
Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical.
Adapun dalam
pertemuannya kali ini, Jokowi turut melakuan ziarah ke makam pendiri NU
KH Hasyim Ansyari, makam Wahid Hasyim, dan Gus Dur yang terletak di
kawasan pondok pesantren. [tribunnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar