Menjelang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 9 Juli mendatang
sejumlah partai sibuk mencari mitra koalisi. Maklum pemilihan anggota
legislatif kemarin tak menghasilkan satu pun partai yang dominan,
sehingga untuk mengajukan capres dan cawapres harus menjalin koalisi
dengan partai lain.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
sebagai pemenang yang hanya memperoleh sekitar 19 persen suara pun
harus membangun koalisi. Calon presiden yang diusung PDIP Joko Widodo
(Jokowi) sibuk menemui pemimpin partai politik untuk diajak koalisi.
Pria yang kini masih menjadi Gubernur DKI Jakarta ini tercatat pernah
bertemu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar,
Ketum Golkar Aburizal Bakrie, dan Ketum Hanura Wiranto.
Namun baik Jokowi maupun PDI Perjuangan belum bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Ada apakah?
Wakil
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, dalam
menjalin koalisi partainya mendekati partai yang belum mengusung calon
presiden. Sementara sampai kini Partai Demokrat masih menggelar konvensi
untuk mencari calon presiden.
"Sangat tidak elok kalau kita
(PDIP) mendekati partai yang masih melakukan seleksi untuk mengusung
calon presiden," kata Hasto saat berbincang dengan detikcom, Minggu
(4/5/2014).
Apabila nanti Partai Demokrat memutuskan untuk tidak
mengusung calon presiden, maka menurut Hasto terbuka kemungkinan PDI
Perjuangan juga mendekati pimpinan partai berlambang segitiga biru itu.
"Intinya kami berusaha mendekati partai yang belum mengusung calon
presiden," kata Hasto.
Sementara terkait pertemuan Jokowi dengan
ketua umum yang juga calon presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie
(Ical), menurut Hasto karena sebelumnya PDI Perjuangan mendengar kabar
akan ada reposisi pencapresan Ical.
"Waktu itu ada sinyal Golkar
akan melakukan reposisi capresnya, namun ternyata pada pertemuan
pertama itu tidak ada rencana reposisi," papar Hasto. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar