Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDIP DKI Jakarta
Denny Iskandar menilai, pihaknya tidak perlu menanggapi berbagai
serangan politik yang ditujukan kepada figur calon presiden Joko Widodo
karena masyarakat sudah cerdas dalam memberikan penilaian.
"Saya kira PDIP tidak perlu melayani serangan-serangan (politik)
kepada Jokowi. Hak semua orang untuk berbicara, lagi pula masyarakat
sudah cerdas semua," kata dia di Jakarta, Sabtu (3/5/2015).
Dia mengatakan selama ini lawan politik hanya memberikan pernyataan
negatif terhadap seorang figur. "Orang-orang menyerang di sekitar itu
saja, belum maju satu langkah," jelasnya.
Denny kemudian mengatakan seharusnya serangan politik ditujukan
kepada partai, bukan figur seorang Jokowi, sebab figur seperti Jokowi
hanya menjalankan tugas sebagai kader sekaligus capres yang diusung
oleh PDIP.
Terkait serangan politik terhadap Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo,
sebelumnya politisi Aria Bima menuding adanya pernyataan yang merugikan
Jokowi sebagai capres. Salah satunya, kata dia, dilakukan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dengan menyudutkan Jokowi dengan
cara membesar-besarkan masalah soal ujian nasional (UN) yang
didalamnya tercantum nama Jokowi, serta ihwal mobil murah Esemka.
Serangan terhadap Jokowi juga kerap diindikasikan datang dari lawan
politiknya yakni Partai Gerindra. Politisi Partai Gerindra Fadli Zon
sudah acap kali menciptakan puisi yang seolah ditujukan kepada Jokowi. [republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar