Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei terkait dukungan kepada capres menurut pemilih partai. Dalam hasil survei, pemilih Prabowo Subianto hanya diminati oleh konstituen Gerindra, PKS dan Hanura.
Peneliti senior SMRC Sirajuddin Abbas menjelaskan, Prabowo hanya dapat merebut hati konstituen dari luar partainya yakni PKS dan Hanura. Sebanyak 45 persen massa PKS pilih Prabowo ketimbang Jokowi. Sedangkan pemilih Hanura, 50 persen pilih Prabowo dan hanya 36 persen pilih Jokowi.
Sementara itu, konstituen Partai NasDem memberikan 64 persen suara kepada Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi).
Sementara PKB 44 persen, PDIP 78 persen, Golkar 38 persen, Demokrat 47 persen, PAN 42 persen, PPP 40 persen, PBB 50 persen dan PKPI 89 persen.
"Sebaliknya Aburizal, pemilih Golkar ternyata paling banyak memilih Jokowi, kemudian Prabowo. Yang memilih Aburizal hanya 23 persen," kata Abbas saat memaparkan hasil risetnya di Jakarta, Minggu (4/5).
Sebelum melakukan survei, SMRC membagi kriteria koalisi parpol berdasarkan elitis, populer dan pancasila. Elitis yakni mencerminkan keputusan partai ada di tangan elite parpol, jika populer, keputusan koalisi dilakukan berdasarkan keinginan rakyat. Sementara untuk pancasila, koalisi yang dibentuk berdasarkan pancasila.
Menurut Abbas, apabila PPP dan PAN memutuskan untuk berkoalisi dengan Gerindra, maka model koalisi yang dibangun adalah model elitis. Sebab, konstituen menginginkan dukungan kepada Jokowi dan PDIP, bukan Gerindra dan Prabowo.
"Baik Prabowo maupun Jokowi cenderung mencerminkan model koalisi popular, di mana keputusan partai mereka mencerminkan aspirasi konstituen partai mereka masing-masing," jelas dia. [has/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar