Belum banyak partai-partai politik melakukan koalisi jelang Pilpres 9 Juli nanti. Tak terkecuali dengan Partai Hanura belum menentukan sikap untuk berkoalisi dengan partai mana nantinya.
Ketua DPP Partai Hanura Yudi Chrisnandi mengatakan, dirinya secara pribadi menyarankan agar Hanura berkoalisi dengan partai besar dan capres yang memiliki peluang untuk menang.
"Saya menyarankan agar Partai Hanura dengan partai yang besar dan punya peluang besar untuk menang. Artinya Hanura akan terlibat dalam pemerintahan.
Saya menyarankan DPP Hanura untuk berkoalisi dengan PDIP dan mendukung Pak Jokowi sebagai capres," kata Yudi dalam diskusi bertajuk "Peta Analisis Terkait Kemungkinan Arah Koalisi" yang digelar Emrus Corner di Cikini, Jakarta, Minggu (4/5/2014).
Menurut Yudi, tidak ada partai politik ingin beroposisi. Semua parpol besar maupun kecil ingin terlibat di pemerintahan. "Artinya Hanura dapat terlibat di pemerintahan," tegasnya.
Bila nantinya pasangan Jokowi dalam Pilpres adalah Jusuf Kalla, akan memudahkan Hanura memberikan dukungan penuh. Sebab, pihaknya memiliki hubungan yang baik dengan Ketua PMI itu.
"Seandainya Pak JK jadi cawapres Jokowi, kami senang, karena punya historis dan chemistry yang baik dengan Pak JK," terangnya.
Hanura punya peluang untuk mendapatkan peran dalam proses kebijakan politik pemerintahan yang akan datang jika berkoalisi dengan PDIP. Menurut Yudi, secara institusi Hanura belum memutuskan akan berkoalisi dan mendukung siapa capresnya. Rencananya, ia menambahkan, keputusan itu akan diambil dalam Rapat Pimpinan Nasional pada 6 Mei di Jakarta dengan mengundang seluruh DPP dan DPD Hanura.
"Hanura masih menghitung-hitung dengan siapa berkoalisi dan mempertimbangkan dengan seksama pendapat DPD, DPP Hanura pada Rapimnas Selasa nanti," tutupnya. [has/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar