Partai NasDem tidak mengajukan syarat apa pun kepada PDIP untuk berkoalisi mendukung pencapresan Jokowi. Tidak memaksakan gar kadernya menjadi bakal cawapres, tidak pula meminta jatah kursi di dalam kabinet baru kelak.
Koalisi yang sepintas hanya mendatangkan manfaat untuk PDIP bila dinamika politik Indonesia pasca reformasi. Namun di balik tanpa syarat itu sebetulnya Partai NasDem juga mendapatkan manfaat jangka panjang.
"Di dalam hal ini PDIP dengan Nasdem sama-sama menguntungkan," kata pengamat politik CSIS, Philip Vermonthe, di sela diskusi di Rarampa Restaurant, Jl. Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2014).
Untuk keperluan pencapresan, bergabungnya Partai NasDem adalah suntikan berharga untuk PDIP. Baik figur Jokowi maupun NasDem sama-sama pendatang baru dalam ranah politik nasional dan karena itu dipersepsikan bersih dari masalah masa lalu serta menjanjikan perubahan.
"Muaranya adalah kemenangan," sambung pria berkacamata ini.
Sedangkan manfaat bagi NasDem adalah kesempatan untuk langsung terlibat secara aktif di legislatif dalam mengawal program kerja eksekutif. Pengalaman itu akan berguna untuk mempertahankan konstituen dan melebarkan pengaruhnya di masa-masa mendatang bila pemerintahan Jokowi dianggap sukses. [Lhe/metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar