"Itu (Tri Sakti) cita-cita kemerdekaan,
jangan disia-siakan dan jangan terlantar," pesan pria yang akrab disapa
Buya usai bertemu Jokowi di kediamannya di Sleman, Jogjakarta, Sabtu
(3/5/2014).
Seperti diketahui, isi dari Tri Sakti
adalah bebas dan berdaulat dalam politik, berkepribadian dalam berbudaya
dan berdikari dalam ekonomi.
Konsep tersebut dicetuskan proklamator
Soekarno pada 22 Juni 1966.
Menurut Buya, ketiga nilai tersebut kini
sudah dilupakan oleh para pemimpin, terutama terkait kemandirian
ekonomi. Hal ini terlihat dari banyaknya aset bangsa yang dikuasai oleh
asing.
"Siapa yang kuasai perbankan? Pertanian?
Pertambangan? Itu asing, atau agen pribumi untuk asing atau yang
disebut Londo Ireng," kata Buya.
Pria 89 tahun ini percaya Jokowi mampu
mewujudkan Tri Sakti. Pasalnya, Gubernur DKI Jakarta itu pemimpin yang
kuat, jujur dan sederhana.
Saat ditanya apakah dirinya mendukung
Jokowi sebagai presiden, Buya Syafii tidak menjawab gamblang. Ia hanya
mengatakan sudah lima kali bertemu dengan Jokowi.
"Kalau sudah lima kali bertemu menurut
kamu itu apa? Artinya sudah ada isyarat, tanda-tanda," pungkas pria
kelahiran Sumatera Barat itu. [dil/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar