Joko Widodo mendapat dukungan dari sesepuh Muhammadiyah Syafii Maarif sebagai bakal capres PDI Perjuangan. Padahal pada saat yang sama PAN yang punya basis massa Muhammadiyah justru sedang mengusung Hatta Rajasa sebagai bakal capres.
Namun kunjungan Jokowi kepada Syafii Maarif yang merupakan mantan Ketua Muhammadiyah bukan untuk menggoda massa PAN. Di sisi lain Syafii Maarif juga bukan kader PAN sehingga tidak tepat dikait-kaitkan dengan PAN.
"Tidak ada kaitanya dengan PAN. Pak Jokowi datang ke Buya (Syafii Maarif -red) untuk belajar, termasuk tentang Muhammadiyah," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Yogyakarta, Idham Samawi di kediamaan Maarif, Jl Halmahera D.76, Nogotirto, Yogyakarta, Sabtu (3/4/2014).
Mantan bupati Bantul ini menambahkan, Jokowi sebagai capres harus tahu tentang Muhammadiyah. Karena organisasi kemasyarakatan ini ikut membangun Indonesia bersama Soekarno.
Idham juga meyakinkan posisi Syafii Maarif tidak ada sangkut pautnya dengan PAN. Buya saat ini dipandang sebagai guru bangsa yang memiliki solusi untuk membangun Indonesia.
"Buya Maarif bukan orang PAN, tidak ada kaitan dengan partai. Pak Jokowi menilai beliau sebagai tokoh umat," tukasnya usai bertemu Maarif
Di dalam pertemuan itu, turut hadir Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ahmad Basara, Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choiri, Abdul Munir Murkan, Ketua DPP PKB Marwan Zafar, Tokoh Muda NU Zuhairi Muswari, Ketua DPP Jogja Bambang Presetyo dan Idam Samawi. [lhe/metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar