Langkah bergegas Joko Widodo bertemu dengan Ketum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa terhenti beberapa menit di ruang tunggu Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Di sana capres dari PDIP ini tak sengaja bertemu dengan Ketua KPK Abraham Samad.
Abraham mengaku kedatangannya ke Yogyakarta untuk memenuhi undangan kuliah umum dari Universitas Gadjah Mada (UGM). "Saya dari UGM, ada acara, habis kuliah umum, eh tidak sengaja bertemu Pak Jokowi," kata Abraham.
Meski, Abraham pernah disebut-sebut sebagai pendamping Jokowi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Dia tetap enggan berkomentar soal tawaran sebagai orang nomor dua di Indonesia.
"Tuhan yang mempertemukan saya dengan Pak Jokowi. Dari dulu saya bilang Pak Jokowi cocok jadi presiden. Pokoknya saya serahkan" paparnya
Di dalam kesempatan ini, Abraham sedikit berceramah kepada Gubernur DKI Jakarta itu soal dana Bantuan Sosial (Bansol) yang masuk ke dalam anggaran pemerintah, baik pusat ataupun daerah. Kata Abraham, pada masa pemilu seperti saat ini, dana Bansos sangat rawan.
"Kita khawatir dana bansos digunakan untuk politik transaksional," ucapnya
Sementara itu, Jokowi tampak malu-malu menanggapi pernyataan Abraham ini. "Suratnya dari KPK ada terkait penggunaan bansos, betul-betul kita stop di DKI," timpal Jokowi
Selain itu, Jokowi sempat memuji sosok Abraham. Dia menilai figur Ketua KPK itu mirip dengan dirinya.
"Beliau punya integritas, punya komitmen dan mempunyai kompetensi, sama halnya dengan saya," ujar mantan Wali Kota Surakarta ini.
Sebelum berangkat ke Yogyakarta, Jokowi juga sempat bertemu dengan Presiden Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) di ruang tunggu VIP Bandara Halim Perdana Kusuma. Di dalam kesempatan itu, JK mengaku akan pergi ke Semarang untuk menghadiri acara PMI. [Lhe/metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar