Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dua faktor yang membuat partainya tidak mencapai target 27 persen dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg). Menurutnya, faktor utama adalah peran calon legislatif (Caleg) kurang maksimal.
"Calegnya sendiri. Artinya caleg harus bisa menjual. Menjual produknya, itu macam-macam produknya. Misalnya dirinya sendiri, programnya, mungkin capresnya (saya) bisa saja. Itu marketing politik yang harus dilakukan di darat," ungkapnya di depan Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Jokowi menambahkan, seharusnya para caleg dapat bertarung maksimal. Sebab mereka berada di ruang-ruang kecil yang sudah dikuasai masing-masing. Ruang tersebut, kata Jokowi, sangat dekat dengan masyarakat yang akan menggunakan hak suaranya.
"Mereka kan punya ruang-ruang kecil yang sudah dikuasi mereka. Nah ruang-ruang itu mungkin TPS, RT, RW, jadi itu. Sebenarnya pertarungannya antar mereka (caleg)," tegasnya.
Jokowi buru-buru menyanggah saat disebut para caleglah yang gagal menyukseskan target PDI Perjuangan dalam pileg itu. "Lho menang juara satu, gimana sih," sanggahnya.
"Ini gimana sih, kan udah juara satu, kok masih ribut aja. Oleh sebab itu, itu pertarungan kecil di bawah caleg-caleg," tambahnya.
Selain caleg, Jokowi menerangkan faktor kedua yang dianggap kurang maksimal yakni marketing politik. "Iklan ini kita hanya berapa hari? Tiga hari. Yang lain itu sudah 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun. Marketing politik kita kalah dengan yang lain karena 3 hari, bukan karena duitnya lho ya," tutupnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar