Hasil quick count Pemilu 2014 sudah secara gamblang menggambarkan
kekuatan parpol saat ini. Diprediksi akan ada 3 poros koalisi di Pilpres
2014 mendatang.
Menurut pengamat politik yang juga Direktur
Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, empat parpol terbesar yakni PDIP,
Golkar, Gerindra, dan PD berpeluang memimpin koalisi. Faktor penentu
koalisi kedua adalah elektabilitas tiga capres teratas yakni Jokowi,
Prabowo, Aburizal Bakrie (ARB).
"Variabel ini lebih mungkin jadi
faktor penentu karena akan menentukan ikut/tidaknya partai dalam
pemerintahan terpilih nanti. Faktor berikutnya adalah sejauh mana bisa
memenuhi persyaratan pengajuan calon menurut UUD 1945 dan UU Pilpres
2008, yakni 20% kursi DPR RI atau 25% suara sah pemilu DPR RI," kata
Qodari dalam siaran pers, Kamis (10/4/2014).
Perolehan suara PD
yang berada di nomor urut 4 dengan raihan sekitar 10% suara punya
potensi memimpin koalisi/memajukan capres. Namun karena tidak ada calon
Demokrat (peserta konvensi capres) yang sangat populer maka SBY akan
realistis dan memilih wapres saja.
"Sementara itu duet
Wiranto-Hary Tanoesudibjo memiliki ambisi besar untuk maju capres. Tapi
dengan perolehan Hanura sekitar 5% (nomor bontot partai lolos Electoral
Treshold), maka Hanura/Win-HT kehilangan kredibilitasnya untuk memimpin
koalisi sekaligus memajukan pasangan sendiri. Hanura akan “abstain” dari
pilpres atau bergabung dengan koalisi yang ada," ujar Qodari
menganalisis.
Sementara itu gabungan perolehan suara
partai-partai berbasis massa Islam cukup besar (PKB, PAN, PKS, PPP,
PBB). Jika digabung bisa mencapai 30%. "Namun karena tidak ada tokohnya
yang sangat populer maka koalisi partai Islam akan sulit. Partai Islam
akan pecah dan mencari jalan sendiri-sendiri alias bergabung dengan
poros Jokowi, Prabowo atau ARB," prediksinya.
Dengan beberapa
catatan dan pertimbangan di atas, maka kemungkinan peta koalisi
diprediksi terdiri dari 3 poros yakni Poros Jokowi, Poros 08/Prabowo
Subianto, dan Poros ARB.
Berikut tiga poros koalisi versi Indo Barometer:
Poros Jokowi:
PDIP: Pimpinan koalisi
PAN: Sudah ketemu delegasi tingkat tinggi. Hatta Rajasa potensi wapres. Merepresentasikan Muhammadiyah.
Nasdem: Hubungan baik Megawati Soekarnoputri dengan Surya Paloh. Nasdem pernah ke Lenteng Agung pada November 2013.
PKB: Sudah pernah ketemu. Merepresentasikan NU.
Poros 08 (PSD/Prabowo Subianto Djojohadikusumo):
Gerindra: Komandan koalisi
PPP: Suryadharma sudah menyatakan dukungan terbuka. Ada penentangan di dalam PPP.
Demokrat: SBY dan Prabowo Subianto sudah pernah ketemu terbuka di Istana tahun 2013. Wapres: Pramono Edhie atau Gita Wiryawan.
Hanura: Ada isu Hary Tanoe mau jadi wapres Prabowo. Tapi apakah Wiranto setuju?
Poros ARB:
Golkar: Pemimpin koalisi
PKS:
Golkar sudah pernah bertemu PKS. PKS dianggap menarik karena dianggap
punya mesin politik solid dan mampu bertahan dari badai LHI.
Demokrat: Hubungan baik ARB dan SBY. Potensi Pramono Edhie atau Soekarwo digandeng jadi wapres ARB.
PKB:
Potensi suara NU dan PKB di Jatim jadi pertimbangan penting bagi ARB.
Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, atau Khofifah Indar Parawansa, potensial
jadi cawapres ARB.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar