PKS belum juga menentukan arah pasti koalisi hingga hari pertama setelah
Pileg 2014 ini. Namun PKS mulai perolehan suara parpol yang memunculkan
kejutan-kejutan, salah satunya PKB yang terdongkrak Rhoma Irama Effect.
"Sekarang
ini Jokowi Effect kalah deengan Prabowo Effect dan Rhoma Irama Effect.
Bisa-bisa yang jadi presiden nanti Rhoma Irama nih," ucap Fahri saat
dihubungi, Kamis (10/4/2014).
Fahri melihat PKB mengalami
lonjakan suara yang cukup mengejutkan usai mencuatkan nama kontroversial
Si Raja Dangdut itu. Rhoma memang digadang menjadi capres PKB, bersama
tokoh sekaliber Mahfud MD dan Jusuf Kalla.
"Yang paling melonjak
perolehannnya di 2014 dibanding 2009 adalah Gerindra, kedua NasDem
karena sebelumnya tidak ada, kemudian PDIP, dan keempat adalah PKB,"
tinjau Fahri mengamati hasil quick count Pileg 2014 yang marak beredar.
Menurutnya,
Jokowi Effect tak terbukti berimbas pada perolehan suara PDIP di Pileg
ini. Fahri juga mengamati, sebenarnya lonjakan suara PDIP bisa juga
disebabkan oleh kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.
"Masih diperdebatkan, itu (moncernya PDIP) efek Jokowi atau Megawati," kata Fahri.
Prabowo
Effect dinilai Fahri lebih mujarab ketimbang Jokowi effect.
Indikasinyan lonjakan suara Gerindra begitu signifikan di tahun ini.
"Kalau NasDem itu mungkin ada efek media. Tapi kalau mau bicara pengaruh orang, Prabowo paling tinggi," kata Fahri.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar