Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi telah melakukan berbagai hal untuk
mengawal Pileg serta hal lainnya pasca diumumkannya Gubernur DKI itu
sebagai capres dari PDIP. Beberapa diantaranya telah dilakukan, seperti
pemantauan hasil Pileg 2014 dan monitoring media. Hal tersebut dianggap
sebagai wujud dukungan penuh Seknas kepada Jokowi sebagai Capres PDIP.
"Kami
bekerjasama dengan para caleg PDIP untuk mengawal proses penghitungan
suara, dan beberapa hal lainnya pasca Pileg yang telah diadakan," ujar
Sekjen Seknas Jokowi, Dono Prasetyo dalam jumpa pers yang diadakan di
kantor Seknas Jokowi, Jalan Dharmawangsa 35, Kebayoran Baru, Jaksel,
Kamis (10/4/2014).
Hal lain yang akan dilakukan Seknas Jokowi,
menurut Dono, terdiri dari beberapa hal. Salah satunya seperti melakukan
monitoring media mengenai pemberitaan mengenai Jokowi dan PDIP.
"Kami
akan membuat monitoring media mengenai apa saja yang harus dilakukan
Jokowi dan tentang pemberitaan mana yang harus dan tidak harus
dilakukan," kata Semmy Pangerapan, Presidium Nasional Seknas Jokowi.
"Kita
akan fokus kepada media monitoring dan akan melapokan kepada Jokowi.
Nanti berdasarkan rekomendasi kita nanti kita juga akan memberikan
masukan," tambah Dono.
Selain itu, PDIP dalam hal ini menyadari
bahwa untuk mencalonkan seorang presiden, partai harus memperoleh 20
persen kursi atau 25 persen suara nasional. Jika persyaratan tak dapat
dipenuhi, maka PDIP harus merangkul partai lain yang memiliki platform
sejalan.
"Sejak awal kita ingin fokus mengelaborasi pasal 33 dan
sila ke 4 Pancasila yang akan disampaikan secara konsisten. Andaikata
hasil kita nantinya 33 persen, maka kita tetap akan melakukan koalisi,"
tutur tim pakar seknas Jokowi, Eva Sundari.
Menurutnya, sejak awal PDIP ingin menghilangkan imej sebagai partai
oposisi. Sehingga pendekatan politik dengan semua ketua umum parpol
sudah dilakukan dan akan terus dilakukan hingga menemukan calon yang
memiliki kesamaan visi dan misi.
"Salah satunya, pendekatan
dengan Surya Paloh sudah dilakukan kemarin dan akan dilakukan secara
marathon kepada ketum parpol lain yang nantinya akan dilakukan oleh
DPP," jelas Eva.
Menurutnya, komunikasi politik ini sudah
dilakukan PDIP bahkan sebelum Pileg. Karena menurut Eva, hal tersebut
merupakan bagian dari penjajakan yang harus dilakukan sejak dini.
"Itu
bagian dari penjajakan, itu dari bagian policy tentang siapa yang
mendekati siapa. Tak hanya dengan NasDem saja, tapi juga dengan PKS,
bahkan Gerindra juga," tutup Eva.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar