Kamis, 10 April 2014

Wujud Loyalitas Seknas Jokowi, Kawal Pileg Hingga Monitoring Media

Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi telah melakukan berbagai hal untuk mengawal Pileg serta hal lainnya pasca diumumkannya Gubernur DKI itu sebagai capres dari PDIP. Beberapa diantaranya telah dilakukan, seperti pemantauan hasil Pileg 2014 dan monitoring media. Hal tersebut dianggap sebagai wujud dukungan penuh Seknas kepada Jokowi sebagai Capres PDIP.
"Kami bekerjasama dengan para caleg PDIP untuk mengawal proses penghitungan suara, dan beberapa hal lainnya pasca Pileg yang telah diadakan," ujar Sekjen Seknas Jokowi, Dono Prasetyo dalam jumpa pers yang diadakan di kantor Seknas Jokowi, Jalan Dharmawangsa 35, Kebayoran Baru, Jaksel, Kamis (10/4/2014).
Hal lain yang akan dilakukan Seknas Jokowi, menurut Dono, terdiri dari beberapa hal. Salah satunya seperti melakukan monitoring media mengenai pemberitaan mengenai Jokowi dan PDIP.
"Kami akan membuat monitoring media mengenai apa saja yang harus dilakukan Jokowi dan tentang pemberitaan mana yang harus dan tidak harus dilakukan," kata Semmy Pangerapan, Presidium Nasional Seknas Jokowi.
"Kita akan fokus kepada media monitoring dan akan melapokan kepada Jokowi. Nanti berdasarkan rekomendasi kita nanti kita juga akan memberikan masukan," tambah Dono.
Selain itu, PDIP dalam hal ini menyadari bahwa untuk mencalonkan seorang presiden, partai harus memperoleh 20 persen kursi atau 25 persen suara nasional. Jika persyaratan tak dapat dipenuhi, maka PDIP harus merangkul partai lain yang memiliki platform sejalan.
"Sejak awal kita ingin fokus mengelaborasi pasal 33 dan sila ke 4 Pancasila yang akan disampaikan secara konsisten. Andaikata hasil kita nantinya 33 persen, maka kita tetap akan melakukan koalisi," tutur tim pakar seknas Jokowi, Eva Sundari.
Menurutnya, sejak awal PDIP ingin menghilangkan imej sebagai partai oposisi. Sehingga pendekatan politik dengan semua ketua umum parpol sudah dilakukan dan akan terus dilakukan hingga menemukan calon yang memiliki kesamaan visi dan misi.
"Salah satunya, pendekatan dengan Surya Paloh sudah dilakukan kemarin dan akan dilakukan secara marathon kepada ketum parpol lain yang nantinya akan dilakukan oleh DPP," jelas Eva.
Menurutnya, komunikasi politik ini sudah dilakukan PDIP bahkan sebelum Pileg. Karena menurut Eva, hal tersebut merupakan bagian dari penjajakan yang harus dilakukan sejak dini.
"Itu bagian dari penjajakan, itu dari bagian policy tentang siapa yang mendekati siapa. Tak hanya dengan NasDem saja, tapi juga dengan PKS, bahkan Gerindra juga," tutup Eva.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar