Kamis, 10 April 2014

PDIP Diuntungkan Jika Berkoalisi dengan NasDem

PDI Perjuangan (PDIP) gagal memenuhi target meraih 27% suara nasional disebabkan minimnya iklan yang menonjolkan sosok Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) selaku capres.
Deklarasi Jokowi sebagai capres diumumkan tiga pekan sebelum pileg digelar, iklan yang diadakan tiga hari sebelum hari H.
"Dan kita tahu dalam kampanye pileg ini PDIP tidak pernah menonjolkan capresnya," kata pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti, di Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Melihat hasil hitung cepat beberapa lembaga survei yang menunjukan suara PDIP tidak menyentuh angka 20% maka, partai banteng itu harus membuka mata dan luwes mendekati partai lain untuk berkoalisi.
Menurutnya, PDIP akan sangat diuntungkan jika berkoalisi dengan Partai NasDem mengingat Surya Paloh merupakan pemilik televisi berita pertama di Indonesia. Dengan menggandeng Nasdem maka, PDIP dapat membendung serangan terhadap Jokowi di televisi.
"Jokowi tidak lagi jadi 'media darling' tapi 'media enemy' di stasiun televisi yang pemiliknya ingin maju sebagai presiden. Jadi PDIP harus punya televisi. Nasdem punya televisi berita pertama di indonesia yang juga dulu dipakai SBY pada 2004," ungkapnya.

Sumber :
beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar