Sebagai wujud kekecewaan terhadap pencalonan diri Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres), dua warga
Jakarta mendatangi Balai Kota DKI, Kamis (10/4/2014).
Kedatangan mereka untuk memberikan surat pribadi kepada Jokowi.
Isinya, meminta mantan Wali Kota Solo ini mundur dari jabatannya sebagai
orang nomor satu di Jakarta.
Kedua warga tersebut adalah Hendromasto Prasetyo dan Indra yang
berdomisili di kawasan Kramat, Jakarta Pusat. Surat yang berisi
kegalauan warga Jakarta ini telah diterima secara resmi oleh staf
gubernur DKI dengan nomor surat 3822747.
Seusai menyerahkan surat tersebut, Hendro mengatakan dirinya nekat
mendatangi langsung Balai Kota karena dirinya merasa kecewa dengan
Jokowi.
Dia menyatakan, Jokowi tidak akan fokus mengurus Jakarta mengingat
pengusaha meubel ini harus mempersiapkan diri memenangkan pemilihan
presiden (pilpres) pada 9 Juli mendatang.
“Sangat sulit kami membayangkan bagaimana susahnya Pak Jokowi
mengatur waktu dan perhatian, antara mengurus Jakarta dan memperhatikan
warga Jakarta dengan perjuangan menuju kursi RI 1, selama dia masih
menjabat Gubernur DKI. Jangan sampai, dia sibuk kampanye, akhirnya warga
yang menjadi korban, karena nggak keurus oleh gubernurnya,” kata Hendro
di Balai Kota DKI, Kamis (10/4/2014).
Melalui pengunduran diri, dia mengharapkan Jokowi mampu menjadi
pelopor politisi beretika. Bukan sebaliknya, malah menjadi simbol
pejabat serakah jabatan.
Apalagi sejauh ini, Jokowi dikenal sebagai sosok yang bersih dan
sederhana. Menjadi ironi jika citra tersebut berbalik dengan tidak
mundurnya Jokowi sebagai gubernur.
"Ini penting. Karena pejabat yang berani mengambil sikap dengan
segala konsekuensinya sangat langka. Yang ada semua pemimpin haus
jabatan. Belum rampung jabatan ini sudah mencalonkan diri untuk mengisi
jabatan yang lebih tinggi. Lagipula, jika tidak terpilih dia bisa balik
lagi mengisi jabatan yang lama. Jadi lebih baik mundur saja," tukas
Hendro.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar