Kamis, 10 April 2014

Cawapres Jokowi Segera dideklarasikan

Calon presiden (capres) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sejauh ini pihaknya masih terus membangun komunikasi untuk menentukan calon wakil presiden yang akan mendampinginya.
Namun, Gubernur DKI Jakarta itu memberikan sinyal akan segera mengumumkan pilihannya dalam waktu dekat.
"Belum masih dalam proses. Dalam waktu cepat ini moga-moga," ungkap Jokowi usai menyambangi markas Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) di kawasan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2014) malam.
Meski demikian, Jokowi belum dapat memastikan waktu yang tepat mengumumkan cawapres termasuk partai yang akan berkoalisi dengan PDIP.
Jokowi mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah partai seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Namun, dikatakan, untuk mencapai kata sepakat berkoalisi dibutuhkan pertemuan yang intensif.
"Sudah tapi itu ketemunya tidak mungkin hanya sekali dua kali, tiga kali, empat kali baru mungkin bisa ketemu," katanya.
Sebelumnya, sejumlah elite PDIP dan Partai Nasdem melakukan pertemuan di Jakarta. Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, mengatakan pertemuan itu diawali dengan saling memberikan ucapan selamat atas raihan kedua partai di pileg 2014.
Selain itu, kedua partai membicarakan soal kebangsaan ke depan, termasuk bagaimana agar bisa bekerja sama di pemerintahan dalam rangka mengawal sistem presidensial.
Patrice Rio Capella mengakui sudah ada platform yang sejalan di antara PDIP dan Nasdem. Misalnya, PDI-P sudah beberapa kali menekankan koalisi didasarkan pada visi mewujudkan prinsip Trisakti, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.
Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, pada Rabu (9/4/2014) malam mengatakan, koalisi yang dibangun pihaknya harus memiliki satu agenda utama, yakni agenda pemerintahan PDIP yang mendorong Indonesia berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Hasto mengakui PDI-P tengah berkomunikasi erat dengan partai berbasis NU, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Jembatan komunikasi itu melalui DPR RI, dan tokoh politik.
"Bahkan Ibu Mega juga sudah menugaskan Mbak Puan Maharani dan Pak Tjahjo Kumolo untuk membangun komunikasi politik itu," jelas Hasto.

Sumber :
beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar