Kamis, 10 April 2014

Jokowi Effect Rekaan Lembaga Survei Belaka

Sekjen Partai Persatuan Pembangunan M Romahurmuziy menilai perolehan suara Pemilu 2014 mematahkan prediksi semua lembaga survei. Hal itu terkait prediksi bahwa partai politik tidak lagi diminati.
"Meski ini bukan hasil resmi, berdasar hasil pemilu 2009, angka quick count hanya terpaut 0,5-0,7% dari real count. Hasil ini menunjukkan, semua parpol berbasis agama menguat, kecuali PKS," kata pria yang akrab dipanggil Romi ini melalui pesan singkat, Kamis (10/4/2014).
Bahkan, kata Romi, PPP dan PKB menguat tajam di atas 40 perseb  dari perolehan 2009. "Ini menguatkan sinyalemen PPP bahwa survey pra pemilu lebih merupakan penggiringan opini orderan daripada potret keadaan yang sesungguhnya," tuturnya.
PPP, lanjut Romi, mengucapkan selamat kepada PDIP atas keunggulannya di sejumlah quick count. Namun, hasil quick count juga mematahkan simulasi sejumlah survey tentang fenomena Jokowi effect yang ternyata hanya rekaan sejumlah lembaga survey belaka.
"Apa penjelasan lembaga survey yang menyatakan kalau Jokowi dicalonkan sebelum pileg, PDIP bisa mendapatkan 36%?" tanyanya.
Ia menegaskan survey hanya memotret kinerja media di udara, tapi pemilu adalah kombinasi kerja udara dan kerja darat.
"Di sinilah PPP dan parpol-parpol berbasis agama umumnya unggul. PPP adalah partai yang punya sejarah dan berakar. Insya allah ini pertanda kebangkitan PPP. Saya optimis dalam perolehan kursi, PPP akan mendapatkan posisi 4 besar," katanya.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar