Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul tak khawatir partainya hanya mendapat 10 persen suara. Dengan perolehan suara itu, Demokrat bisa mencalonkan wakil presiden.
"Kami sekitar 10 persen, ada 3 pasang. Jokowi, ARB, dan Prabowo. Siapa tiga-tiga wapresnya? Belum tahu kan?" ujar Ruhut saat dihubungi, Kamis (10/4/2014).
Dia menilai, Jokowi yang capres PDIP akan kesulitan jika melawan mantan tentara seperti Prabowo Subianto. Ruhut mencoba menawarkan pasangan Jokowi-Pramono Edhie sebagai pasangan yang ia nilai mampu menyaingi mantan Danjen Kopassus itu.
"Kami punya 11 capres, seandainya harus kami mengambil wapres, kan tinggal memilih ketiga capres ini. Kalau Pak Jokowi ngambil wapres bukan tentara, dia kalah dengan Prabowo. Dia bisa ambil dari kami Pramono Edhie," kata dia.
Jika PDIP tak berminat untuk berkoalisi dengan Demokrat, Ruhut tak masalah. Masih ada capres lain seperti Prabowo. "Kalau dia tidak ambil, kita ke Prabowo masih punya kans untuk menang, wakilnya bisa Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan," tegasnya.
Sementara untuk Aburizal Bakrie, Ruhut tidak terlalu antusias untuk berkoalisi dengan Golkar. Sebab, kata dia, ketokohan Ical juga harus dipertimbangkan.
"Kalau Ical, kita belum tahu. Dengan kemenangan Partai Golkar 14 persen, kharisma Ical harus dilihat. Prabowo lebih kuat, jarak mereka 11 persen ada 14, tinggal bagaimana Demokrat menentukan?" tutur dia.
Ihwal Demokrat yang bisa mengusung capres, menurut dia peluang itu masih terbuka. Apabila partai menengah seperti PAN, PKB mau bergabung kembali dengan Demokrat.
"Kami punya kans capres, kami 10 persen. Masih bisa jadi pimpinan koalisi, PKB dan PAN masih bisa ambil presiden dari kami. Tinggal wapresnya, mestinya Muhaimin. Tapi kita enggak tahu, PAN masih ada keinginan mengusung presiden sendiri," ujarnya.
Sumber :
merdeka.com
Nggak punya rasa malu....menjijikkan...cuh...
BalasHapus